A. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Secara
global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi
tiga macam yakni : faktor internal (faktor dari dalam siswa), faktor eksternal
(faktor dari luar siswa), faktor pendekatan belajar siswa (aproach to
learning).
1. Faktor internal siswa
Faktor yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni: 1) aspek fisiologis (yang
bersifat jasmaniah); 2) aspek psikis (yang bersifat rohaniah).
(a) Aspek fisiologis (fisik)
Kondisi
organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan
indera penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalammenyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Untuk mengatasi
masalah mata dan telinga diatas, kita selaku pendidik yang profesional
seyogyanya bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memperoleh bantuan
pemeriksaan rutin (periodik) dari dinas-dinas kesehatan setempat. Kalau
permasalah tersebut tidak kita atasi dengan sebijaksana mungkin maka seorang
siswa akan menimbulkan prustasi yang pada giliranya cepat atau lambat siswa
tersebut akan menjadi under achiever atau mungkin gagal, meskipun
kapasitas kognitif mereka normal atau lebih tinggi dari pada teman-temanya.[1]
(b) Aspek psikis
Banyak faktor yang
termasuk aspek psikis yang bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran. Diantara begitu banyak faktor psikis, yang paling banyak atau
paling sering disoroti pada saat ini adalah faktor-faktor berikut :
(1) Faktor intelegensi atau kemampuan siswa
Pada
dasarnya, manusia itu berbeda satu sama lain, salah satu perbedaan menujukan
ada orang yang dikaruniai kemampuan tinggi, sehingga mudah mempelajari sesuatu.
Dan sebaliknya, ada orang yang kemampuanya kurang, sehingga mengalami kesulitan
untuk sesuatu disebabkan antara lain, oleh perbedaan pada taraf kemampuanya.
Kemampuan itu penting untuk mempelajari sesuatu.
Sebaliknya,
anak yang dikaruniai kemampuan tinggi akan lebih berhasil didalam kegiatan
belajar karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran. Anak yang
cerdas akan lebih mudah berfikir kreatif dan cepat mengambil keputusan.
Meskipun demikian, anak yang mempunyai kemampuan tinggi tidak akan kesulitan
didalam belajar.
(2) Faktor perhatian dan minat
Secara
sederhana minat minat bearti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat termasuk istilah populer dalam
psikologi karena ketergantunganya sangat banyak pada faktor-faktor internal
lainya seperti pemusatan perhatian keingin tahuan motivasi dan kebutuhan.
Sebagai
seorang anak mempelajari sesuatu hal yang menarik perhatian akan lebih mudah
diterima dari pada mempelajari hal yang tidak menarik perhatian. Dalam
menyajikan pembelajaran faktor memotivasi anak tidak bisa diabaikan terutama
anak kecil. Anak-anak akan tertarik pada hal yang baru dan menyenangkan.[2]
(3) Sikap siswa
Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenddrungan untuk
mereaksi atau merespon (response tedency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif pada guru dan mata pelajaran yang
disajikan merupakan pertanda awal yang
baik bagi proses belajar tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap
guru dan mata pelajaranya dapat meninbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
Untuk mengatasi kemungkinan munculnya sikap negatif siswa
seperti tersebut diatas, guru dituntut untuk terlebih dahulu menujukan sikap
positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap mata pelajaran yang menjadi
vaknya. Dalam hal bersikap positif terhadap mata pelajaranya, seorang guru
sangat dianjurkan untuk senantiasa menghargai dan mencintai profesinya.
(4) Faktor bakat
Bakat
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang, dengan demikian setiap orang pasti memiliki bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing. Secara global bakat itu mirip dengan
intelegensi, itu sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas
(superior) disebut juga sebagai talented child yakni anak berbakat.
(5) Faktor motivasi
Motivasi
adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan
menyenangi materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut, misalnya untuk
kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
2. Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal siswa
juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial.
(a) Lingkungan sosial
Lingkungan
sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan
disekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat dilingkungan kumuh
dan serba kekurangan dan anak-anak pengangur, akan sangat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa. Palin tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan
memerlukan teman belajar atau reduksi atau meminjam alat-alat belajar tertentu
yang kebetulan belum dimilikinya.
Lingkungan
sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan
keluarga siswa sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat
memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai oleh siswa.
(b) Lingkungan nonsosial
Faktor
yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca
dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Rumah
yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tak
memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja, akan mendorong siswa untuk
berkeliaran ketempat-tempat yang sebenarnya tak pantas dikunjungi. Kondisi
rumah dang perkampungan seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan
belajar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar
Pendekatan
belajar, sepeti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, dapat dipahami
sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
keefektifan dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam
hal ini bearti seperangkat langkah operasional yang dirakayasa sedemikian rupa
untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.[3]
Berdasarkan
penjelasan diatas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat simpulkan melalui
tabel sebagai berikut :
Tabel
2
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar
Ragam faktor dan unsurnya
|
||
Internal Siswa
|
Eksternal Siswa
|
Pendekatan
|
1. Aspek fisiologis
-
Tonus
jasmani
-
Mata
dan telinga
2. Aspek psikologis
-
Intelegensi
-
Sikap
-
Minat
-
Bakat
-
Motivasi
|
1. Lingkungan sosial
-
Keluarga
-
Guru
dan staf
-
Masyarakat
-
Teman
2. Lingkungan nonsosial
-
Rumah
-
Sekolah
-
Peralatan
-
Alam
|
1. Pendekatan tinggi
-
Speculative
-
Achieving
2.
Pendekatan menengah
-
Analitical
-
Deep
3. Pendekatan rendah
-
Reproductive
-
Surface
|
Berdasarkan dari dan tabel diatas dapat
penulis ambil kesimpulan faktor yang paling dominan mempengaruhi belajar peserta
didik adalah faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor internal siswa
yang dominan mempengaruhi belajarnya adalah aspek psikologis, sedangkan faktor
ekternal siswa adalah lingkungan sosial seperti keluarga. Keluarga adalah garda
depan penggarak utama untuk menentukan tingkat keberhasilan dari siswa didalam
pembelajaran dan baru di dukung oleh faktor-faktor yang lain.
[1] Muhibbin Syah, op.cit., h. 148
[2] Alek Sobur, op.cit., h.
245
[3] Muhibbin Syah, op. cit., h. 157
Tidak ada komentar:
Posting Komentar