Sesuai dengan
tujuan dan karakteristik materi program pembinaan kesiswaan tersebut di atas,
maka strategi yang digunakan meliputi pelatihan (terintegrasi dan distrik),
lokakarya, kunjungan sekolah (school visit), dan perlombaan/pertandingan (bersifat kompetisi).
Penggunaan jenis strategi bersifat fleksibel, dalam arti dapat digunakan satu
strategi untuk program tertentu; dan atau beberapa strategi dikombinasikan
dalam pelaksanaan satu atau beberapa program, yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pelaksanaan.
Di samping itu,
dasar pertimbangan penggunaan suatu strategi mencakup aspek-aspek sebagai
berikut: (1) keluasan materi dan sasaran program; (2) waktu dan tempat
penyelenggaraan; (3) tenaga pelaksana; dan (4) dana yang tersedia.
Strategi pelatihan
terintegrasi berbasis kompetensi digunakan dalam program pembinaan kesiswaan
yang melibatkan sasaran guru atau tenaga pendidikan; dan pelaksanaan pelatihan
itu merupakan bagian dari program pelatihan lainnya (program induk) yang
serumpun. Dalam hal ini, baik biaya, tenaga pelatih, maupun bahan atau materi
pelatihan program pembinaan kesiswaan merupakan bagian dari program induk.
Strategi pelatihan
distrik (district
training) merupakan bentuk pengembangan kapasitas aparat pendidikan
tingkat provinsi, kabupaten- kota, dan atau sekolah yang diselenggarakan di
tingkat provinsi tentang program pembinaan kesiswaan tertentu atau program yang
serumpun. Tentu saja, biaya, tenaga pelatih, dan bahan atau materi pelatihan
berasal dari pusat; sedangkan tempat/lokasi pelatihan dikoordinasikan dengan
pihak provinsi.
Strategi lokakarya (workshop) digunakan dalam
rangka menghasilkan sesuatu, baik berupa rumusan acuan, rencana kegiatan,
pengembangan teknik atau instrumen, maupun kesamaan persepsi, wawasan, dan
komitmen untuk kepentingan pelaksanaan program yang terlingkup dalam bidang
pembinaan kesiswaan. Lokakarya dapat diselenggarakan secara nasional atau di
tingkat pusat; dan dapat pula dibagi menjadi beberapa region
penyelenggaraan.
Kunjungan
sekolah (school visit) merupakan strategi yang digunakan dalam bentuk kegiatan
pemantauan (monitoring), penilaian (evaluasi), pengamatan (observasi), studi
kasus, dan atau konsultasi klinis-pengembangan, baik tentang persiapan,
pelaksanaan, maupun hasil suatu program pembinaan kesiswaan. Strategi kunjungan
sekolah dilaksanakan terutama untuk mempersempit kesenjangan antara kebijakan
yang dihasilkan di tingkat pusat dengan pelaksanaan suatu program pembinaan
kesiswaan di tingkat sekolah sasaran.
Perlombaan
merupakan strategi pelaksanaan program pembinaan kesiswaan yang bersifat
kompetitif, melibatkan siswa atau sekolah peserta secara langsung dalam suatu event atau kegiatan,
baik yang bertaraf internasional maupun nasional. Strategi perlombaan dapat
dilaksanakan sebagai kegiatan tunggal (bukan kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap dari tingkat bawah); dapat pula (lazimnya) dilakukan secara bertahap
dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat
nasional ataupun internasional.