Kompetensi Pembinaan Kesiswaan[1]
Walaupun di
sekolah-sekolah telah ada wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, akan tetapi
sifatnya koordinatif dan administratif. Ia bertugas mewakili kepala sekolah
dalam hal memadukan rencana serta mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan
kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di
sekolah.
Pada
dasarnya, pembinaan kesiswaan di sekolah merupakan tanggung jawab semua tenaga
kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang kerap kali
berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik
bertanggungjawab atas terselenggaranya proses tersebut di sekolah, baik melalui
bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu
dijalankan dalam upaya memfasilitasi peserta didik agar kompetensi dan seluruh
aspek pribadinya berkembang optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu
bagian dari tanggung jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak mungkin
optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada diri peserta didik yang
optimal, mempersyaratkan pelayanan dari guru yang optimal pula.
Oleh karena
guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru pun bertanggungjawab atas
terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara umum dan secara khusus
terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
Dengan demikian, setiap guru sebagai pendidik seyogianya memahami, menguasai,
dan menerapkan kompetensi bidang pembinaan kesiswaan.
Dalam
kerangka berpikir dan bertindak seperti itulah dikembangkan standar kompetensi
guru bidang pembinaan kesiswaan; yang selanjutnya dirinci ke dalam sub-sub
kompetensi dan indikator-indikator sebagai rujukan
penyelenggaraan pembinaan kesiswaan. Keseluruhan indikator yang diturunkan dari
enam kompetensi dasar yang dimaksud dapat dijadikan acuan, baik bagi
penyelenggaraan pembinaan kesiswaan secara umum dalam program pendidikan di
sekolah; maupun secara khusus terpadu dalam program pembelajaran dan bimbingan
yang menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Pernyataan-pernyataan
tentang kompetensi, sub kompetensi dan indikator yang dimaksud tertuang dalam
matrik sebagai berikut.
Table 2.1. STANDAR
KOMPETENSI BIDANG PEMBINAAN KESISWAAN
No
|
Kompetensi
|
Sub Kompetensi
|
Indikator
|
1
|
Memahami perkembang-an peserta didik.
|
1.1. Memahami:
- Karakteristik
perkembangan peserta didik.
- Perkembangan fisik psikomotorik
- Perkembangan sosial-
emosional
-
Perkembangan intelektual, bakat dan minat
- Perkembangan
kreativitas
|
1.1.1. Adanya pembinaan yang memfasilitasi perkembangan
peserta didik dalam hal:
- Tahap-tahap
perkembangan peserta didik
- Pemahaman gejala
perubahan fisik dan perilaku motorik
- Kehidupan
sosial-emosional berkelompok (peer group)
-
Prestasi akademik dan non- akademik
- Originalitas dan
fleksibilitas, pembaharuan.
|
2
|
Memahami ruang lingkup pembinaan kesiswaan
|
2.1 Memahami lingkup pembinaan:
- Ketaqwaan kepada Tuhan YME
- Kepribadian dan budi pekerti
- Kepemimpinan
- Kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan
- Kualitas jasmani dan kesehatan
- Seni budaya
- Pendidikan pendahuluan bela negara dan Wawasan
kebangsaan
|
2.1.1 Lingkup pembinaan kesiswaan
- Terdapat pelaksanaan sosial keagamaan, adanya toleransi kehidupan beragama, terdapat kegiatan hari besar keagamaan, adanya kegiatan seni dan budaya yang bernafaskan keagamaan.
- Terlaksananya tata tertib
dan tata krama dalam kehidupan sosial di sekolah, sikap saling
menghormatiantar masyarakat sekolah.
- Terlaksananya
aktivitas OSIS, kelompok belajar, latihan dasar kepemimpinan, forum diskusi.
- Ada dan
terlaksananya koperasi sekolah, adanya kumpulanhasil karya dan prestasi siswa,
- Adanya aktivitas PMR
(Palang Merah Remaja), kantin sekolah, olah raga, UKS (usahakesehatan
sekolah), kegiatan sosial, Kegiatan 6K.
- Adanya berbagaiaktivitas senibudaya
- Terlaksananya
upacara bendera, peringatan hari- hari besar nasional, bhakti sosial, wisata
alam, napak tilas, pelestarian alam, taat tata tertib.
|
3
|
Mampu merancang dan melaksana-kan strategi
pembinaan kesiswaan
|
3.1Merancang strategipelaksanaan pembinaankesiswaan3.2Merancang
kegiatanekstra-kurikuler
3.3Merancang kegiatan ekstrakurikuler melalui latihan
terprogram
3.4Menciptakan kegiatan kompetisi
|
3.1.1 Terdapat rencana tertulis pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
3.2.1 Ada program kegiatan ekstra kurikuler.
3.3.1 Ada program-program pelatihan dan kompetisi kegiatan
ekstra
kurikuler.
3.4.1 Terdapat kegiatan kompetisi.
|
4
|
Mampu
mengembangka n kegiatan pembinaan kesiswaan
|
4.1 Mengembangkan jenis-jenis kegiatan pembinaan kesiswaan
|
4.1.1 Terdapat berbagai
jenis kegiatan pembinaan kesiswaan, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
4.1.2 Terdapat berbagai
kegiatan pembinaan kesiswaan yang bersifat edutainment, pembinaan mental- agama, kompetitif, pelatihan,
dan ekspose
|
5
|
Mampu
merancang dan
mengembangkan
evaluasi kegiatan
pembinaan
kesiswaan
|
5.1.
Memahami konsep dasar & jenis evaluasi kegiatan
pembinaan kesiswaan
5.2. Mampu merancang
instrumen evaluasi kegiatan pembinaan kesiswaan.
|
Adanya instrumen evaluasi proses dan hasil, baik dalam
bentuk tes maupun non tes.
|
6
|
Profesionali
tas pribadi pembina kesiswaan.
|
6.1 Pribadi yang profesional dan terintegrasi
|
6.1.1.
Menunjukkan karakteristik pribadi yang:
- Jujur
- Tanggung jawab
- Komitmen
- Empati
- Simpati
- Humoris
- Inovatif
- Kreatif
- Teladan
- Respek
- Mudah bergaul
- Disiplin
- Mampu membuat jejaring
6.1.2.
Berpengalaman dalam bidang pembinaan kesiswaan
|
Sumber:
Mamat Supriatna, Pembinaan Kesiswaan:
"Perpaduan Kebijakan Dengan Kegiatan"
[1]
Mamat Supriatna,Pembinaan
Kesiswaan: "Perpaduan Kebijakan Dengan Kegiatan", (Bandung
:UPI-Edu,-), h. 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar