Cari Blog Ini

Jumat, 05 April 2019

METODE PENELITIAN KUANTITATIF


METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmu yang konkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Disebut kuantitatif, karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisanya menggunakan statistik.[1] Alasan dipilih metode ini adalah pertama, yang diteliti dalam penelitian ini adalah frekuensi adanya hubungan antara variabel-variabel. Kedua, penelitian dilakukan di sekolah yang melibatkan banyak sampel. Ketiga, yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian kuantitatif adalah obyek yang diteliti menurut apa adanya, dan ini sesuai dengan tujuan penelitian.[2]
Sesuai dengan permasalahan  yang hendak diteliti, maka penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif  asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.[3] Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian”.
Penelitian asosiatif bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya  hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat.[4] Dalam penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh yang diberikan kemampuan mengajar guru dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
B.     Tempat dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini diadakan di SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2012/2013. Waktu yang dipakai untuk penelitian adalah pada semester 1.
C.      Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[5] Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa di  SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, yang terdiri dari tiga kelas, seperti yang terlihat dibawah ini:
Tabel 3.1  Populasi Penelitian
No.
                       Kelas                      
Jumlah
1.
2.
3.
X
XI
XII

295 orang
208 orang
198 orang
Jumlah

701 Orang
Sumber: Tata usaha SMAN 1 Bayang Kab. Pesisir Selatan
2.      Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[6] Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel  dilakukan dengan teknik sampling yang digunakan adalah Proportional Stratified Random Sampling. Penentuan sampel didasarkan pada teknik proportional stratified random sampling, yaitu populasi yang dianggap heterogen menurut karakteristik tertentu dikelompokkan dalam beberapa sub populasi sehingga sub populasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen[7].
Untuk mendapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus yang dikemukakn oleh Slovin dalam Umar.[8]
n =  

Keteranngan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e =  Nilai kritis / batas ketelitian yang diinginkan
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
n =  N / (1 + Ne2)
n = 701 / (1+701 × 10% 2)
n = 701 / (1+7,01)
n = 87,52
87,52 (digenapkan menjadi 88 orang)
Dari rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 88 orang siswa. Pengambilan sampel sebanyak 88 orang, yang terdiri dari kelas X, XI dan XII di SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.2. Jumlah Sampel
No
kelas
Populasi
Sampel
1
X
295
(295/701) × 88 = 37
2
X1
208
(208/701) × 88 = 26
3
X11
198
(198/701) × 88 = 25
Jumlah
701
88

D.    Teknik Pengumpulan Data
1.      Jenis Instrumen
Alat pengumpulan data disebut juga instrumen penelitian. Instrumen adalah alat untuk melakukan pengumpulan data, seperti angket, skala bertingkat, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan lain-lain.[9] Penelitian akan mencari data primer dan sekunder. Data primer penelitian adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Bayang, kemampuan mengajar guru dan lingkungan belajar. Data diharapkan dapat memberikan gambaran ada atau tidaknya hubungan variabel di atas. Data didapatkan harus  secara langsung dari subjek penelitian. Sesuai dengan pendekatan penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif, maka metode pengumpulan data dan instrumen harus mengarah pada perhitungan statistik, yaitu angket dengan skala pengukuran model Likert.
Data sekunder meliputi data dan informasi tentang kondisi umum fokus penelitian sebelum disebarkan angket seperti data hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Bayang, jumlah siswa, guru dan sebagainya. Metode yang dipakai untuk mencari data sekunder ini menggunakan studi dokumentasi, wawancara bebas dan observasi.
2.         Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan adalah instrumen berupa angket atau kuesioner.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Penyusunan Angket Penelitian

Variabel
Indikator
No. Item
Sumber
Positif
Negatif
Kemampuan mengajar
-     Variasi gaya mengajar
a.       Variasi Suara
b.      Penekanan
c.       Pemberian waktu
d.      Kontak pandang
e.       Gerakan anggota badan
f.       Pindah posisi

-     Variasi media
a.       Keterampilan merancang media
b.      Penggunaan variasi media

-     Variasi pola interaksi
a.       Pola interaksi satu arah, dua arah, multi arah
b.      Mendorong siswa untuk terlibat aktif

1-4
6-8
9-12
13-15
17-21
23-26


27-31,33
34-43

44-49,51

52-54


5


16
22



32


50


Slameto
2006















Lingkungan belajar

Lingkungan sosial
a.       Kepedulian dan dukungan orang tua/wali terhadap kegiatan belajar anak
b.      Suasana belajar di rumah
c.     Kondisi lingkungan masyarakat di   sekitar tempat tinggal siswa
d.    Relasi guru dengan siswa
e.     Relasi siswa dengan siswa

-Lingkungan non sosial:
   a.   Keadaan ekonomi keluarga

    b.Kelengkapan perlengkapan belajar
c.       Penggunaan televisi dan internet

d.  Keadaan gedung,
e.    Suasana sekolah,
f.    Sarana prasarana sekolah

1-2


4, 6
7,8

9-11
12-13


15,17,18,

19-21
22,24,25,26
27-28
29,33


3


5



14


16


23


Slameto
2006

Untuk menghitung skor indikator variabel kemampuan mengajar dan lingkungan belajar maka alat ukur yang digunakan adalah skala model Likert yang telah dimodifikasi terdiri dari lima kategori untuk pertanyaan positif dan negatif. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, tetapi juga mengukur persepsi, minat, motivasi, malah kegiatan, pelaksanaan program, dll.[10] Adapun skor masing-masing jawaban tersebut sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini : 







Tabel 3.4
Skala Likert
Kategori
Skor
(Item positif)
Skor
(Item negatif)
Sering Sekali (SS)
5
1
Sering (SR)
4
2
Jarang (JR)
3
3
Jarang Sekali (JS)
  2
4
Tidak pernah (TP)
1
5

3.      Uji Coba Instrumen
a.       Responden Uji Coba
Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada responden di luar sampel, namun masih dalam populasi penelitian yaitu siswa kelas XI sebanyak 30 responden di luar sampel .
b.      Pelaksanan Uji Coba
Uji coba terhadap siswa kelas XI yang dipilih sebagai responden uji coba dengan teknis pelaksanaannya adalah dengan menyerahkan angket kepada siswa melalui guru. Kemudian guru menyebarkan angket tersebut kepada siswa, diisi dan diserahkan kembali kapada guru.
E.     Teknik Pengujian Keabsahan Data
1)      Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.[11]
Instrumen penelitian yang berupa angket dikonstruksikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing, apakah instrumen tersebut layak digunakan di lapangan, setelah instrumen dinyatakan layak baru diadakan uji coba. Data uji instrumen dioleh dengan bantuan program SPSS Versi 15.
Berdasarkan hasil uji coba penelitian terlihat bahwa dari 57 butir instrument penelitian tentang kemampuan mengajar yang diuji cobakan ternyata 54 butir soal  valid dan 3 butir soal tidak valid. Kemudian pada variabel lingkungan belajar, berdasarkan hasil uji coba penelitian terlihat bahwa dari 35 butir instrument penelitian yang diuji cobakan ternyata 33 butir soal  valid dan 2 butir soal tidak valid (lampiran 134-139).
2)      Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan kesamaan data dalam waktu yang berbeda.[12] Pengujian reliabilitas suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. instrumen yang reliabel yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga untuk mengetahui sejauhmana tingkat signifikannya melalui rumus alfa cronbach.
Reliabilitas kemampuan mengajar guru pendidikan agama Islam sebesar 0,972 yang berada pada tingkat reliabilitas tinggi. Reliabilitas lingkungan belajar sebesar 0,931 yang berada pada tingkat reliabilitas tinggi  (lampiran 134-139)..
3)      Instrumen final
Setelah diadakan uji coba untuk instrumen penelitian, maka soal yang tidak valid dibuang. Instrumen penelitian yang valid dan reliabel digunakan untuk penelitian.

F.     Teknik Analisa Data
1.      Analisis Deskriptif
Analisis ini bersifat uraian atau penjelasan dengan menggunakan tabel. Data dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan pada hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari tanggapan responden dengan menggunakan tabulasi data. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat kecendrungan penyebaran data secara umum pada setiap variabel. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh dari responden. Proses ini terdiri atas :
a.       Verifikasi Data
Yaitu memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memastikan apakah semua pernyataan sudah dijawab dengan lengkap oleh responden.
b.      Menghitung Nilai Jawaban Responden
Hasil jawaban responden yang perlu di hitung atau dikalkulasikan yaitu sebagai berikut :
1)      Persentase dari karakteristik responden
2)      Distribudi frekuensi jawaban responden atas pertanyaan yang di ajukan.
P =  x 100%
Keterangan  :
P                            = Persentase yang diperoleh
F                            = Frekuensi jawaban responden
n                            = Jumlah sampel/responden
100%                     = Angka tetap persentase
3)      Skor rata-rata total item pertanyaan, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
                X        = Skor rata-rata total item
                f          = Frekuensi
                                    n          = Jumlah responden
                                    SS        = Nilai untuk jawaban sangat sering sekali
SR       =Nilai untuk jawaban sering
                                    JR        = Nilai untuk jawaban jarang
                                    JS        = Nilai untuk jawaban jarang sekali
TP      = Nilai untuk jawaban tidak pernah
4)      Menghitung nilai Tingkat Capaian Responden (TCR) masing-masing kategori dari deskriptif variabel. Rumus yang digunakan yaitu :
TCR                                   =
Keterangan
TCR     = Tingkat Capaian Responden
Rs      = Rata-rata skor jawaban responden
n         = Nilai skor jawaban
Kriteria interpretasi skor untuk Tingkat Capaian Responden (TCR) adalah sebagai berikut[13]:
Tabel 3.5
Rentang Skala TCR
No.
% Pencapaian
Keterangan
1
0 – 54
Tidak baik
2
55 – 64
Kurang baik
3
65 - 79
Cukup baik
4
80 – 89
Baik
5
90 - 100
Sangat Baik

2.      Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisi. Adapun uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji multikolinearitas. Dalam pelaksanaan uji prasyaratan ini menggunakan program komputer dengan bantuan program SPSS.
a.       Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik normal probability plot yang didapat dari olahan data menggunakan SPSS. Suatu data akan terdistribusi dengan normal jika probabilitas yang diharapkan sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Jika data memperlihatkan karakteristik normal, maka titik-titiknya akan berada di sekitar garis diagonal .[14]
b.      Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kesamaan varian data populasi variabel terikat (Y) yang berdistribusi normal. Uji ini menggunakan uji One Sample Kalmogorov-Simirnov Tes, dengan kriteria uji yaitu:
a.             Jika sig > α, berarti data sampel memiliki varian yang sama
b.             Jika sig ≤ α, berarti data sampel memiliki varian berbeda
Selain itu, uji homogenitas ini juga dapat dilihat dari hasil output SPSS pada garfik Scatterplot. Jika terjadi homogenitas maka sebaran data berada pada 0 atau berkisar pada daerah 0.
c.       Uji Multikolinearitas
Salah satu syarat untuk memakai analisis dengan menggunakan regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji multikolinearitas yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara sesama variabel bebas.
Uji ini berguna untuk menghindari supaya jangan ada di antara variabel bebas yang berkorelasi sesamanya, maka terlebih dahulu harus dilihat hubungan masing-masing variabel. Rumus untuk uji multikolinearitas ini dengan menggunakan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang diolah dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a.       Jika nilai VIF > 5 maka terjadi kasus multikolineriaritas.
b.      Jika nilai VIF  ≤ 5 maka tidak terjadi kasus multikolineriaritas
3.      Uji hipotesis
a.       Analisis regresi berganda
Regresi berganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat.[15] Pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:[16]
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Untuk menghitung a, b1, b2, maka digunakan rumus sebagai berikut:
∑y   =  a.n + b1.∑x1 + b2.∑x2  
∑x1y =  a.∑x1 + b1.∑x12 + b2.∑x1 x2 
∑x2y =  a.∑x2 + b1.∑x1x2 + b2.∑x22  
Keterangan :
Y         = Hasil belajar
a           = Konstanta
b1         = Koefisien regresi X1
b2         = Koefisien regresi X2
X1        = Variabel kemampuan mengajar guru
X2        = Variabel lingkungan belajar

Dengan menggunakan rumus regresi berganda ini dapat menemukan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas.

b.      Uji hipotesis
a.       Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Di mana rumusnya:[17]
             
                        Di mana :  b     = Koefisien regresi variabel xi
                                        S(b) = Standar error dari koefisien b
Dengan ketentuan:
-       Jika  >  , atau   , maka  ditolak atau  diterima, atau ditolak , jika sig < α = 0,05.
-       Jika  < , atau     , maka  diterima atau  ditolak, atau diterima , jika sig > α = 0,05.
b.      Uji F
Uji F adalah untuk membuktikan tingkat keberartian seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Di mana rumusnya adalah:[18]
 
Di mana:     r2          = Koefsien korelasi berganda
                    n          = Banyak sampel
                    k          = Banyak variabel bebas
                    fhitung    = Nilai f yang dihitung
Dengan ketentuan:
Jika Fhitung > Ftabel, maka ho ditolak, ha diterima pada α =0,05
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka ho diterima, ha ditolak pada  α =0,05


[1] Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), Cet ke-2,  h. 28
[2] Winarno Surakhmad,  Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1980), Cet ke-7, h. 142
[3]. Prasetyo Irawan , Logika dan Prosedur Penelitian,( Jakarta: STIA-LAN, 2000), h. 61
[4] Ibid., h. 61
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2009),  h. 117
[6] Suharsimi Arikunto,  Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 131
[7] Ibid., h. 132
[8] Husain Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Edisi Kedua (Jakarta : Pt. raja Grafindo Persada, 2011), h.78
[9] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,  (Jakarta:  Rineka Cipta, 2006), Cet. ke- 5, h. 185
[10] Nana Syaodih Sukmadinata,  Metode Penelitian Pendidikan,  (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,  2010), h.  242
[11] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung:  Alfabeta, 2006),  h. 108
[12] Ibid.,
[13] Syahron Lubis, Metodologi Penelitian, (Padang: Sukabina Press, 2009), h. 87

[14] Idris,  Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program SPSS, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2008), h. 75
[15] Suharsimi, 2006
[16] Agus Irianto,  Statistik, Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 193
[17] Ibid, h. 204
[18] Ibid, h. 207

Tidak ada komentar: