Cari Blog Ini

Rabu, 31 Juli 2019

Fase Pertumbuhan remaja dan Perkembangan Jiwa Beragama Remaja


  1. Fase Pertumbuhan remaja dan Perkembangan Jiwa Beragama Remaja

a.  Fase pertumbuhan fisik Remaja
Perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak pada perubahan psikologis (Sarwono, 1994). Seiring dengan pertumbuhan fisik, terjadi pula perkembangan di dalam tubuhnya secara pesat.[1] Kelenjar kanak- kanaknya telah berakhir berganti dengan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon, sehingga menggalakkan pertumbuhan organ seks menuju kesempurnaan. Hormon ini juga berfungsi merangsang tulang-tulang panjang, terutama tulang tangan dan kaki, sehingga tulang-tulang itu tambah panjang dan individu bertambah tinggi.[2]
Perubahan-perubahan lain yang terjadi pada masa remaja madya seperti; perubahan dalam tinggi dan berat dan perubahan dalam proporsi tubuh. Hal ini dapat dilihat dari perubahan ciri-ciri wajah, seperti dari semula sempit menjadi lebih luas, mulut lebar dan bibir menjadi lebih penuh. Dalam perubahan struktur kerangka adanya percepatan pertumbuhan otot. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dan lebih banyak memiliki jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.[3]
Kriteria pematangan seks akan lebih tampak pada anak perempuan dari pada anak laki-laki. Perubahan yang mencolok akan terjadi pada organ reproduksi. Pada anak perempuan, kelenjar air susu dan sel-sel lemak dibalik permukaan kulit aktif berkembang sehingga payudara mulai menyembul.[4] Sembilan bulan setalah itu daerah sekitar alat kelamin akan ditumbuhi bulu-bulu rambut  halus. Setahun kemudia akan tumbuh juga pada daerah ketiak. Hal yang sama juga berlangsung pada vagina dan rahim, pada daerah ini terjadi terjadi pembesaran dan pemanjangan.[5] Sementara pada laki-laki proses pematangan seks dimulai pada usia 12-15 tahun. Proses tersebut diawali dengan pembesaran testis, tumbuhnya bulu rambut halus disekitar pangkal penis. Kemudian produksi sel-sel sperma pun mulai berlangsung di dalam testis.[6] Secara umum Elizabeth Hurlock, Sarlito dan Sunarto memberikan indikasi perubahan-perubahan secara fisik pada remaja laki-laki dan perempuan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut[7].
Tabel 1.
Perubahan Fisik Remaja

No
PERUBAHAN FISIK
1
Laki-Laki
Perempuan
2
Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan tulang badan dan anggota bada menjadi tinggi
3
Testis membesar
---
4
---
Pertumbuhan payudara
5
---
Pertumbuhan panggul
6
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
7
Awal perubahan suara
---
8
Ejakulasi pertama
---
9
Bulu kemaluan menjadi keriting
---
10
Pertumbuhan tinggi mencapai maksimal setiap tahun
Pertumbuhan tinggi mencapai maksimal setiap tahun
11
Tumbuh bulu-bulu rambut di wajah (kumis dan jenggot)
---
12
---
Kulit lebih kasar dan tebal, agak pucat dan pori-pori bertambah besar
13
---
Adanya siklus bulanan
14
Tumbuh bulu ketiak
Tumbuh bulu ketiak
15
Kelenjar lemak semakin membesar
Kelenjar lemak dan keringat lebih aktif
16
---
Suara menjadi lebih merdu
17
Otot bertambah besar dan kuat
---
18
Timbul benjolan kecil di sekitar susu, yang akhirnya mengecil
---
19
Akhir perubahan suara
---
20
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
---
21
Tumbuh bulku di dada
---

Berkaitan dengan hal tersebut, di dalam hadis Nabi ditemukan hadits yang mengindikasikan tentang ciri-ciri remaja yaitu:
عرضت على رسول الله صلى الله عليه وسلم في جيش وانا ابن
 اربع عشرة فلم يقبلني ثم عر ضت من قابل في جيش وانا ابن
 خمس عشرة فقبلني  (رواه البخا ر ومسلم  و ابو دود والتر مذذ ى والنسائ)

Artinya “Aku dihadapkan kepada Rasulullah SAW., untuk ikut serta dalam pasukan perang. Ketika itu aku masih berusia 14 tahun. Namun Rasulullah SAW., menolak aku. Pada tahun berikutnya, aku kembali mengajukan diri untuk ikut dalam pasukan perang. Ketika itu aku sudah berusia 15 tahun, maka beliau mau menerimaku. (HR. Bukhari, Muslim, daud, At turmudzi, dan An Nasai).[8]

عرضنا على النبى صلى الله عليه وسلم يو م قريظة فكان من انبت قتل ومن
 لم  ينبت  خلي سبيله فكانت ممن لم ينبت فخلي سبيلي (رواه الترمذى والنسائ)
Artinya “Kami telah dihadapkan kepada Nabi SAW., pada hari petang Bani Quzraizah, barang siapa yang telah tumbuh (rambut kemaluannya)  maka dia dibunuh, dan barang siapa yang belum tumbuh (rambut kemaluannya), maka dia akan dibiarkan tetap hidup.  (HR. Atturidji dan an-Nisaa’)[9]

Makna hadis di atas secara tekstual adalah bahwa rasulullah SAW., pertama, tidak memperbolehkan berperang bagi setiap laki-laki yang berumur di bawah 15 tahun, dan pada hadis yang kedua Rasulullah SAW., melarang membunuh dalam perang orang yang belum berumur 15 tahun. Makna psikologis yang terdapat dari kedua hadist itu adalah Pertama, masa akil baligh dimulai pada umur 15 tahun, dan salah satu dari ciri-ciri remaja pada hadits kedua adalah tumbuhnya bulu-bulu disekitar kemaluan.
Pertumbuhan fisik yang secara perlahan dan bertahap itu terkadang menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan bagi remaja. Tidak heran jika remaja sibuk dengan selalu memperhatikan perubahan pada dirinya, suka berlama-lama berdiri di depan kaca. Dimana ada kaca, mereka condong melihat dirinya lewat kaca itu. Apakah itu cermin di rumah, kaca jendela, etalase toko dan sebagainya.


[1]Pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat menurut Elizabeth B. Hurlock disebabkan karena sudah berfungsinya beberapa kelenjar yang ada pada diri manusia, sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh sangat pesat. Salah satunya kelenjar pituitary, yang berfungsi mengeluarkan dua hormone, yakni hormone pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu dan hormone gonadotropik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Penerbit Erlanggga, 1990), h. 186  
[2]Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 81
[3]S. Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 190-192
[4]Team Ayahbunda, Kesehatan dan Perilaku Anak Usia Sekolah, (Jakarat: Yayasan Aspirasi Pemuda, 1998), h. 22
[5]Ibid.
[6]Ibid.  
[7]Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Op.Cit., h. 190, Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Op.Cit., h. 79-80, dan lihat juga Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta:: Raja grafindo Persada, 2002), h. 56
[8]Mansur Ali Nashif, Al-Ta’ajul Jaami’lil Ushuul Fi’i Ahaadiitsir- Rasul, (Kairo: Darul Fikr, Vol II, 1975), h. 268.

[9]Ibid.

Tidak ada komentar: