- Fase Pertumbuhan remaja dan Perkembangan Jiwa Beragama Remaja
a. Fase pertumbuhan fisik
Remaja
Perubahan fisik merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak pada perubahan psikologis
(Sarwono, 1994). Seiring dengan pertumbuhan fisik, terjadi pula perkembangan di
dalam tubuhnya secara pesat.[1]
Kelenjar kanak- kanaknya telah berakhir berganti dengan kelenjar endokrin yang
memproduksi hormon, sehingga menggalakkan pertumbuhan organ seks menuju
kesempurnaan. Hormon ini juga berfungsi merangsang tulang-tulang panjang,
terutama tulang tangan dan kaki, sehingga tulang-tulang itu tambah panjang dan
individu bertambah tinggi.[2]
Perubahan-perubahan lain yang terjadi
pada masa remaja madya seperti; perubahan dalam tinggi dan berat dan perubahan
dalam proporsi tubuh. Hal ini dapat dilihat dari perubahan ciri-ciri wajah,
seperti dari semula sempit menjadi lebih luas, mulut lebar dan bibir menjadi
lebih penuh. Dalam perubahan struktur kerangka adanya percepatan pertumbuhan
otot. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dan lebih banyak memiliki
jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.[3]
Kriteria pematangan seks akan lebih
tampak pada anak perempuan dari pada anak laki-laki. Perubahan yang mencolok
akan terjadi pada organ reproduksi. Pada anak perempuan, kelenjar air susu dan
sel-sel lemak dibalik permukaan kulit aktif berkembang sehingga payudara mulai
menyembul.[4]
Sembilan bulan setalah itu daerah sekitar alat kelamin akan ditumbuhi bulu-bulu
rambut halus. Setahun kemudia akan
tumbuh juga pada daerah ketiak. Hal yang sama juga berlangsung pada vagina dan
rahim, pada daerah ini terjadi terjadi pembesaran dan pemanjangan.[5]
Sementara pada laki-laki proses pematangan seks dimulai pada usia 12-15 tahun.
Proses tersebut diawali dengan pembesaran testis, tumbuhnya bulu rambut halus
disekitar pangkal penis. Kemudian produksi sel-sel sperma pun mulai berlangsung
di dalam testis.[6] Secara
umum Elizabeth Hurlock, Sarlito dan Sunarto memberikan indikasi
perubahan-perubahan secara fisik pada remaja laki-laki dan perempuan,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut[7].
Tabel 1.
Perubahan Fisik Remaja
No
|
PERUBAHAN
FISIK
|
|
1
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
2
|
Pertumbuhan
tulang
|
Pertumbuhan
tulang badan dan anggota bada menjadi tinggi
|
3
|
Testis membesar
|
---
|
4
|
---
|
Pertumbuhan
payudara
|
5
|
---
|
Pertumbuhan
panggul
|
6
|
Tumbuh bulu
kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
|
Tumbuh bulu
kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
|
7
|
Awal perubahan
suara
|
---
|
8
|
Ejakulasi
pertama
|
---
|
9
|
Bulu kemaluan
menjadi keriting
|
---
|
10
|
Pertumbuhan
tinggi mencapai maksimal setiap tahun
|
Pertumbuhan
tinggi mencapai maksimal setiap tahun
|
11
|
Tumbuh
bulu-bulu rambut di wajah (kumis dan jenggot)
|
---
|
12
|
---
|
Kulit lebih
kasar dan tebal, agak pucat dan pori-pori bertambah besar
|
13
|
---
|
Adanya siklus
bulanan
|
14
|
Tumbuh bulu
ketiak
|
Tumbuh bulu
ketiak
|
15
|
Kelenjar lemak
semakin membesar
|
Kelenjar lemak
dan keringat lebih aktif
|
16
|
---
|
Suara menjadi
lebih merdu
|
17
|
Otot bertambah
besar dan kuat
|
---
|
18
|
Timbul
benjolan kecil di sekitar susu, yang akhirnya mengecil
|
---
|
19
|
Akhir
perubahan suara
|
---
|
20
|
Rambut-rambut
di wajah bertambah tebal dan gelap
|
---
|
21
|
Tumbuh bulku
di dada
|
---
|
Berkaitan dengan hal tersebut, di
dalam hadis Nabi ditemukan hadits yang mengindikasikan tentang ciri-ciri remaja
yaitu:
عرضت على
رسول الله صلى الله عليه وسلم في جيش وانا ابن
اربع عشرة فلم
يقبلني ثم عر ضت من قابل في جيش وانا ابن
خمس عشرة
فقبلني (رواه البخا ر ومسلم و ابو دود والتر مذذ ى والنسائ)
Artinya “Aku dihadapkan kepada Rasulullah SAW., untuk
ikut serta dalam pasukan perang. Ketika itu aku masih berusia 14 tahun. Namun
Rasulullah SAW., menolak aku. Pada tahun berikutnya, aku kembali mengajukan
diri untuk ikut dalam pasukan perang. Ketika itu aku sudah berusia 15 tahun,
maka beliau mau menerimaku. (HR. Bukhari, Muslim, daud, At turmudzi, dan An
Nasai).[8]
عرضنا على النبى صلى الله عليه وسلم يو
م قريظة فكان من انبت قتل ومن
لم
ينبت خلي سبيله فكانت ممن لم ينبت
فخلي سبيلي (رواه الترمذى والنسائ)
Artinya “Kami telah dihadapkan kepada Nabi SAW., pada
hari petang Bani Quzraizah, barang siapa yang telah tumbuh (rambut
kemaluannya) maka dia dibunuh, dan
barang siapa yang belum tumbuh (rambut kemaluannya), maka dia akan dibiarkan
tetap hidup. (HR. Atturidji dan
an-Nisaa’)[9]
Makna hadis di atas secara tekstual
adalah bahwa rasulullah SAW., pertama, tidak memperbolehkan berperang bagi
setiap laki-laki yang berumur di bawah 15 tahun, dan pada hadis yang kedua
Rasulullah SAW., melarang membunuh dalam perang orang yang belum berumur 15
tahun. Makna psikologis yang terdapat dari kedua hadist itu adalah Pertama,
masa akil baligh dimulai pada umur 15 tahun, dan salah satu dari ciri-ciri
remaja pada hadits kedua adalah tumbuhnya bulu-bulu disekitar kemaluan.
Pertumbuhan fisik yang secara
perlahan dan bertahap itu terkadang menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan
bagi remaja. Tidak heran jika remaja sibuk dengan selalu memperhatikan perubahan
pada dirinya, suka berlama-lama berdiri di depan kaca. Dimana ada kaca, mereka
condong melihat dirinya lewat kaca itu. Apakah itu cermin di rumah, kaca
jendela, etalase toko dan sebagainya.
[1]Pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat menurut Elizabeth B.
Hurlock disebabkan karena sudah berfungsinya beberapa kelenjar yang ada pada
diri manusia, sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh sangat
pesat. Salah satunya kelenjar pituitary, yang berfungsi mengeluarkan dua
hormone, yakni hormone pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya
individu dan hormone gonadotropik yang merangsang gonad untuk meningkatkan
kegiatan. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Penerbit Erlanggga, 1990), h.
186
[2]Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), h. 81
[3]S. Desmita, Psikologi
Perkembangan, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 190-192
[4]Team Ayahbunda, Kesehatan dan Perilaku Anak Usia Sekolah,
(Jakarat: Yayasan Aspirasi Pemuda, 1998), h. 22
[5]Ibid.
[7]Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Op.Cit., h. 190, Sunarto, Perkembangan
Peserta Didik, Op.Cit., h. 79-80, dan lihat juga Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi
Remaja, (Jakarta:: Raja grafindo Persada, 2002), h. 56
[8]Mansur Ali Nashif, Al-Ta’ajul Jaami’lil Ushuul Fi’i Ahaadiitsir-
Rasul, (Kairo: Darul Fikr, Vol II, 1975), h. 268.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar