A. Administrasi Guru
1.
Pengertian
Administrasi Guru
Sebelum di bahas dan diuraikan pengertian administrasi guru secara panjang
lebar, alangkah baiknya terlebih dahulu kita membahas pengertian administrasi
secara umum.
Istilah administrasi .atau administration. berasal dari bahasa latin
yang terdiri dari .ad. intensif dan .ministrare. suatu kata kerja yang berarti
melayani,membantu, mengarahkan. Jadi administrasi adalah segenap usaha atau
kegiatan dalammengarahkan, melayani, membantu dalam rangka mencapai tujuan
tertentu.[1]
Drs. H.M Daryanto mengemukakan bahwa .administrasi adalah aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.[2]
Burhanuddin mengemukakan bahwa administrasi adalah segenap
serangkaian perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuantertentu.
Sondang P. Siagian, MPA. PhD. mengemukakan bahwa . administrasi
adalah keseluruhan proses kerjasama antaradua orang atau lebih yang di dasarkan
atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Dari beberapa definisi administrasi yang telah dikemukakan di atas
terlihatbahwa dalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur yang
salingberkaitan satu sama lain. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang
dimaksudadalah :
a.
Adanya
suatu proses kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
b.
Kegiatan
yang dilakukan dan merupakan bentuk kerjasama sekelompok manusia yang harmonis.
c.
Usaha
kerjasama tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama.
Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa
secara profesional, efektif, dan efesien sehingga mengarah kepada tercapainya
tujuan yang telah ditentukan. Administrasi guru pada suatu sekolah menurut Drs.
Yusak Burhanuddin adalah Mereka yang tergabung dalam suatu
sekolah untuk melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan.[3]
Menurut Dr. Suharsimi administrasi guru adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan
tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efesien, demi tercapainya tujuan
sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.[4]
Sedangkan menurut Drs. H. M. Daryanto administrasi guru
adalah .
semua manusia yang tergabung di dalam kerja sama pada
suatu sekolah untuk melaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan.[5]
Menurut Burhanuddin administrasi guru adalah .rangkaian aktivitas
mengatur dan mengurus penggunaan tenaga-tenaga kerja
yang di perlukan dalam usaha kerjasama.[6] Sedangkan pengertian guru menurut Peter dan Yeni Salim adalah
. orang yang pekerjaanya mendidik, mengajar, dan mengasuh.[7]
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
yangdimaksud dengan administrasi guru adalah segenap proses penataan yang
bersangkut paut dengan para tenaga pengajar di sekolah secara efektif dan
efesien agar tujuanpenyelenggaraan pendidikan di sekolah tercapai.
Oleh karena itu administrasi guru dikelompokan atas tenaga teknik
edukatif yang merupakan guru atau tenaga pengajar dan tenaga teknik
administratif yang merupakan tenaga usaha, tenaga pesuruh dan juga penjaga
sekolah.
Dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, unsur manusia memang
mempunyai peranan penting, karena bagaimanapun lengkapnya dan moderennya
gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja yang ada dalam sekolah,
tetapi bilakemampuan manusia yang menjalankan program sekolah ini tidak
memadai, maka tujuan yang dikemukakan akan sulit dicapai.
2.
Pengertian
Urgensi Administrasi Guru
Pengertian urgensi di dalam kamus bahasan Indonesia adalah .keharusan yang mendesak, hal yang sangat penting.[8] Jadi
urgensi itu sendiri merupakan sesuatuyang penting yang ingin dilakukan hingga
mencapai tujuan yang diinginkan.Seperti administrasi guru yang merupakan hal
terpenting di dalam mencapai tujuan pembelajaran, karena guru merupakan kunci
untuk pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar .
3.
Bidang
Garapan Administrasi Guru
a.
Perencanaan
b.
Seleksi
c.
Pengangkatan
atau penempatan
d.
Pembinaan
e.
Kesejahteraan
f.
Penilaian
atau Evaluasi
Berikut
akan dikemukakan secara garis besar tentang bidang garapan di atas.
a.
Perencanaan
Perencanaan guru adalah esensial bagi bidang garapan administrasi
itu sendiri, yang mana mulai dari seleksi, hingga sampai pada pemutusan
hubungan kerja. hal ini untuk menggerakan sebuah lembaga di dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan personil meliputi dua macam
kegiatan yaitu :
1)
Kegiatan
untuk memadukan antara kebutuhan dengan tenaga yang telah ada, baik menurut
jenis jabatan, unit kerja, wilayah penugasan maupunwaktu tugas.
2)
.Kegiatan
untuk penyusunan personalia melalui kegiatan perencanaan,seleksi, penempatan
dan pengangkatan hingga sampai pemutusan hubungan kerja. Perencanaan personil
membantu lembaga pendidikan (sekolah) dalam mengantisipasi perubahan-perubahan,
dalam arti lembaga tersebut memiliki tahapan waktu yang diperlukan guna
menyiapkan personil dengan kebutuhan melalui berbagai kegiatan manajemen
personalia.
b.
Seleksi
Pengertian seleksi dalam kamus Bahasa Indonesia, berarti juga .penyaringan atau pemilihan.[10] jadi seleksi merupakan proses untuk mendapatkan yang paling baik,
sedangkan pelaksanaan administrasi personil seleksi adalah metode dan prosedur
yang di gunakan oleh bagian personil dalam merekrut calon pegawai baru.
Tahapan-tahapan seleksi administrasi yaitu :
1)
Seleksi
Administrasi
Penyaringan seleksi administrasi berupa penelitian atau pemeriksaan
terhadap kelengkapan serta kebenaran dari surat lamaran dengan
lampiran-lampirannya : daftar riwayat hidup, foto copy ijazah atau STTB yang
disahkan oleh pihak yangberwewenang, surat keterangan lainnya, pas foto bila
syarat-syarat tidak terpenuhi,maka lamaran di kembalikan.
2)
Ujian /
Tes
Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon pegawai yang disesuaikan
dengan spesialisasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat, menurut T.Hani
Handoko bentuk-bentuk tes antara lain : tes psikologis (psychological test),
tes pengetahuan (knowledge test), performance test.
3)
Wawancara
Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab yang dilakukan
dengan maksud untuk memperoleh data atau informasi lebih mendalam secara
langsung daripelamar. Wawancara itu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan yang dimiliki setiap pelamar baik kemampuan profesional, keterampilan
maupun sikap dalam mendidik.
c.
Pengangkatan
atau Penempatan
Pengangkatan dan penempatan adalah mengangkat dan menempatkan tenaga-tenaga
guru baru pada tempat yang tepat dan kepada mereka yang dipercayakan tugas-tugas
yang sesuai dengan keahliannya, karena apabila sesuatu urusan diserahkan kepada
yang bukan ahlinya, maka tinggal menunggu kehancurannya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
فَانْتَظِرْ
السَّاعَةَقَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ قَالَ كَيْفَ
إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ
فَانْتَظِرْ عَةَالسَّا
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan,
tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana
maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan
kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI - 6015)[11]
d.
Pembinaan
Menurut Piet Suhertian .pengembangan ketenagaan adalah
usaha-usaha untuk meningkatkan mutu serta efesiensi kerja seluruh tenaga yang
berada dalam suatu unit organisasi baik tenaga managerial, tenaga teknis
edukatif maupun tenaga tata usaha yang memenuhi syarat jabatan yang ada
sekarang dan untuk yang akan datang.[12]
Ada juga yang mengartikan bahwa pengembangan personil ialah proses perbaikan
prestasi (performance) personil melalui pendekatan-pendekatan yang menekankan
realisasi diri, pertumbuhan diri, dan perkembangan diri.[13]
Dalam rangka meningkatkan efesiensi kerja, masalah pembinaan pegawai
menempati kedudukan yang penting. Program pembinaan pegawai meliputi aspek yang
cukup luas antara lain : mengenai peningkatan kemampuan kerjanya, peningkatan
dedikasi, moral dan disiplin kerja serta pengarah dan pembentukan motif kerja
yang objektif. Peningkatan kemampuan dan kemahiran kerja dapat ditempuh dengan
jalan menambah pengetahuan dan latihan-latihan bagi para personil melalui penataran
atau up grading, tugas belajar, latihan kerja atau job training dilingkungan
sendiri atau lingkungan lain dan di dalam atau di luar negeri.
Bentuk-bentuk peningkatan profesi juga bisa melalui
a)
Pendidikan
dan latihan (in servive training)
b)
Tugas
belajar
c)
Pemindahan
jabatan, pemindahan lapangan kerja dan pemindahan wilayah.
Pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan secara sistematis
atau pragmatis. Pembinaan ini sangatlah penting karena tuntutan perkembangan
baik perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi maupun perkembangan yang
lainnya.
e.
Penghargaan
dan Kesejahteraan
Penghargaan dan kesejahteraan bagi personil guru harus diperhatikan.
Pemberian penghargaan dan kesejahteraan kepada personil guru dimaksudkan untuk memotivasi
mereka, di samping sebagai imbalan atas kerja mereka pemberian penghargan dan
kesejahteraannya tidak harus berupa materi semata, melainkan melalui pujian,
atau sikap yang lemah lembut dengan mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT :
#sÎ)ur LäêÍhãm 7p¨ÅstFÎ/ (#qyssù z`|¡ômr'Î/ !$pk÷]ÏB ÷rr& !$ydrâ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. 4n?tã Èe@ä. >äóÓx« $·7Å¡ym
ÇÑÏÈ
سُوۡرَةُ النِّسَاء) ٨٦)
Artinya :
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari
padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).[14]
f.
Penilaian
atau Evaluasi
Penilaian atau evaluasi pada dasarnya berarti proses penetapan seberapa jauh tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai, dengan
mempergunakan cara bekerja, alat dan personil tertentu. Dengan demikian evaluasi berguna
untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan. [15]
Dengan demikian usaha dalam evaluasi dan penilaian meliputi pula
tindakan kontrol terhadap efisiensi cara bekerja, keserasian dan ketepatan alat
yang digunakan serta kemampuan personil dalam mewujudkan profesionalisme dalam
bekerja. Sejalan dengan uraian tersebut berati evaluasi bermaksud menilai
keseluruhan proses kerja dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan evaluasi ini dapat berjalan secara efektif bila
dilaksanakan secara kooperatif, agar pihak yang dinilai mengetahui kelemahan
dan kekurangan dalam bekerja untuk diperbaiki guna meningkatkan efesiensinya
dalam bekerja.
g.
Pemutusan
Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dilakukan karena adanya mutasi atau
pemindahan kerja, pensiun, meninggal dunia, dan sebagainya. Hal ini dilakukan
supaya keterikatan hubungan kerja tidak ada. Pemutusan hubungan kerja di
butuhkan karena untuk penyelesaian akhir masa tugas kerja.
4. Fungsi-Fungsi Administrasi Guru
Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik
jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menurut garis fungsi-fungsi
administrasi guru tersebut. yang mana fungsi-fungsi tersebut adalah :
a.
Perencanaan
Fungsi perencanaan administrasi guru ialah untuk mendapatkan calon
tenaga pengajar yang memang dibutuhkan. Perencanaan merupakan proses awal dalam
pelaksanaan untuk itu lembaga mampu merencanakan kebutuhan dimasa yang akan datang
guna mendapatkan kebutuhan yang diperlukan dan guna mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan. Jadi dengan adanya perencanaan yang terarah dan sistematis
pelaksanaan kegiatan akan berjalan lancar.
b. Seleksi
Fungsi seleksi administrasi guru ialah penyeleksian calon tenaga
pengajar untuk direkrut atau diambil atas kebutuhan pada lembaga tersebut, yang
mana penyeleksian juga harus dapat disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan
yang telah ditetapkan oleh lembaga misalnya : persyaratan administrasi, ujian
(tes), dan wawancara dan persyaratan lainnya.
c.
Pengangkatan
atau Penempatan
Fungsi pengangkatan dan
penempatan administrasi guru adalah mengangkat calon tenaga pengajar yang
memang sudah diseleksi dan sudah dipertimbangkan oleh lembaga guna mendapatkan
calon tenaga pengajar yang profesional. Sedangkan penempatan calon tenaga
pengajar harus disesuaikan dengan bidang keahliannya masing-masing agar
pelaksanaan tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif.
d.
Pembinaan
Fungsi pembinaan administrasi guru ialah untuk membina tenaga
pengajar agar dapat meningkatkan kompetensi, peningkatan moral, disiplin kerja,
melalui pendidikan dan pelatihan. Pembinaan harus dilakukan terus menerus
sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
e.
Kesejahteraan
Fungsi kesejahteraan administrasi guru ialah untuk meningkatkan
prestasi kerja dengan memberikan motivasi dan kepuasan kerja melalui kompensasi.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para tenaga pengajar sebagai balasan
jasa untuk kerja mereka. Kesejahteraan tidak harus berupa materi semata melainkan
juga pujian-pujian atas prestasi yang diraih oleh tenaga pengajar atau personil.
f.
Penilaian
atau Evaluasi
Fungsi penilaian atau evaluasi administrasi guru ialah sebagai control
terhadap pelaksanaan yang sudah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya. Untuk itu pelaksanan evaluasi atau penilaian dapat berjalan secara
efektif bila pelaksanaanya berjalan dengan baik.
g.
Pemutusan
Hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja administrasi guru ialah untuk
mempertegas atau memperjelas keterikatan masa kerja yang sudah tidak ada. Hal
ini misalnya adanya surat SK (surat keterangan) pensiun bahwa masa kerja
dilembaga tersebut sudah selesai oleh sebab itu pelaksanaan pemutusan hubungan
kerja dilakukan akhir selesai masa kerja.
4. Tujuan Administrasi Guru
Seperti disebutkan dalam defenisi di atas, tujuan administrasi guru
adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan yang
telah ditentukan ini tidak lain ialah tujuan lembaga atau badan usaha. Tujuan
ini berupa suatu hasil, produk, ataupun output. Oleh karena itu tujuan ini
disebut juga tujuan yang berorentasi kepada hasil (production oriented).
Di samping tujuan yang berupa hasil tersebut, dalam administrasi guru masih ada
tujuan lain yang ingin di capai. Tujuan itu berorentasi pada manusia
(kemanusiaan) atau personil. Oleh karena itu tujuan ini disebut juga tujuan
yang berorentasi pada manusia atau pekerja (people orieted)
5. Prinsip-Prinsip Administrasi Guru
Prinsip-prinsip tentu saja diangkat dari prinsip fundamental
yangmenggunakan pendekatan ilmiah dalam manajemen. Sejauh ini sejumlah prinsip tersebut
yang lebih banyak diilhami oleh prinsip manajemen pada umumnya, namun dengan
anggapan bahwa dalam prakteknya dapat diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi
guru. Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus di administrasikan
dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.
Menerapkan
kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
b.
Mencapai
keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
c.
Mencapai
suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
d.
Bekerja
untuk memperoleh out-put semaksimal mungkin.
e.
Mengembangkan
para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada
diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri.
Menurut kelima prinsip di atas adalah seperangkat pedoman yang dapat
di pegang dalam setiap langkah penyelenggaraan administrasi guru agar
usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai tingkat produktivitasnya semaksimal
mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.[16]
[1] Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan
Kepemimpinan Pendidikan. (Jakarta.
Bumi Aksara, 1995), Cet I. h. 4-5
[3] Yusak Burhanuddin, Administrasi
Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Cet. Ke 1. hal 65
[4] Suharsimi Arikunto, Organisasi dan
Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,Yogyakarata : Grafindo
Persada 1993, Cet. Ke- 2. hal. 79-80
[5] H.M. Daryanto. Op.Cit. hal
[6] Burhanuddin, Op. Cit. hal 10
[7] Peter dan Yeni Salim, Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer. Jakarta: Moderen EnglishPress, 1991, Cet. Ke-1, hal.
94
[8] Tim Penyusun Kamus
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta, Balai Pustaka.
1988. cet Ke-1. hal. 996
[9] Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan , Administrasi Sekolah Penataran Loka Karya Tahap 2 Pengembangan Pendidikan Guru ( P3G ),
Jakarta 1981. hal. 4-5
[12] Piet Suhertian, Dimensi-dimensi
Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Cet.
Ke-1, hal. 32
[13] Piet Suhertian, Op Cit,
hal 168
[14] Deparetemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta :
Yayasan Penyelenggara/Penterjemah Al-Qur’an, 1999), h. 43
[16] Burhanuddin. Op.Cit. hal 42-43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar