Cari Blog Ini

Minggu, 29 April 2018

ADMINISTRASI GURU



A.   Administrasi  Guru
1.         Pengertian Administrasi Guru
Sebelum di bahas dan diuraikan pengertian administrasi guru secara panjang lebar, alangkah baiknya terlebih dahulu kita membahas pengertian administrasi secara umum.
Istilah administrasi .atau administration. berasal dari bahasa latin yang terdiri dari .ad. intensif dan .ministrare. suatu kata kerja yang berarti melayani,membantu, mengarahkan. Jadi administrasi adalah segenap usaha atau kegiatan dalammengarahkan, melayani, membantu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.[1]
Drs. H.M Daryanto mengemukakan bahwa .administrasi adalah aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.[2]
Burhanuddin mengemukakan bahwa administrasi adalah segenap serangkaian perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuantertentu.
Sondang P. Siagian, MPA. PhD. mengemukakan  bahwa . administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antaradua orang atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari beberapa definisi administrasi yang telah dikemukakan di atas terlihatbahwa dalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur yang salingberkaitan satu sama lain. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang dimaksudadalah :
a.       Adanya suatu proses kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
b.         Kegiatan yang dilakukan dan merupakan bentuk kerjasama sekelompok manusia yang harmonis.
c.          Usaha kerjasama tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa secara profesional, efektif, dan efesien sehingga mengarah kepada tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Administrasi guru pada suatu sekolah menurut Drs. Yusak Burhanuddin adalah Mereka yang tergabung dalam suatu sekolah untuk melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan.[3]
Menurut Dr. Suharsimi administrasi guru adalah  segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efesien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.[4]
Sedangkan menurut Drs. H. M. Daryanto administrasi guru adalah . semua manusia yang tergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan.[5]
Menurut Burhanuddin administrasi guru adalah .rangkaian aktivitas mengatur dan mengurus penggunaan tenaga-tenaga kerja yang di perlukan dalam usaha kerjasama.[6] Sedangkan pengertian guru menurut Peter dan Yeni Salim adalah . orang yang pekerjaanya mendidik, mengajar, dan mengasuh.[7]
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan administrasi guru adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan para tenaga pengajar di sekolah secara efektif dan efesien agar tujuanpenyelenggaraan pendidikan di sekolah tercapai.
Oleh karena itu administrasi guru dikelompokan atas tenaga teknik edukatif yang merupakan guru atau tenaga pengajar dan tenaga teknik administratif yang merupakan tenaga usaha, tenaga pesuruh dan juga penjaga sekolah.
Dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, unsur manusia memang mempunyai peranan penting, karena bagaimanapun lengkapnya dan moderennya gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja yang ada dalam sekolah, tetapi bilakemampuan manusia yang menjalankan program sekolah ini tidak memadai, maka tujuan yang dikemukakan akan sulit dicapai.
2.      Pengertian Urgensi Administrasi Guru
Pengertian urgensi di dalam kamus bahasan Indonesia adalah .keharusan yang mendesak, hal yang sangat penting.[8] Jadi urgensi itu sendiri merupakan sesuatuyang penting yang ingin dilakukan hingga mencapai tujuan yang diinginkan.Seperti administrasi guru yang merupakan hal terpenting di dalam mencapai tujuan pembelajaran, karena guru merupakan kunci untuk pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar .
3.   Bidang Garapan Administrasi Guru
a.         Perencanaan
b.         Seleksi
c.         Pengangkatan atau penempatan
d.        Pembinaan
e.         Kesejahteraan
f.          Penilaian atau Evaluasi
g.         Pemutusan Hubungan kerja[9]
Berikut akan dikemukakan secara garis besar tentang bidang garapan di atas.
a.       Perencanaan
Perencanaan guru adalah esensial bagi bidang garapan administrasi itu sendiri, yang mana mulai dari seleksi, hingga sampai pada pemutusan hubungan kerja. hal ini untuk menggerakan sebuah lembaga di dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan personil meliputi dua macam kegiatan yaitu :
1)      Kegiatan untuk memadukan antara kebutuhan dengan tenaga yang telah ada, baik menurut jenis jabatan, unit kerja, wilayah penugasan maupunwaktu tugas.
2)      .Kegiatan untuk penyusunan personalia melalui kegiatan perencanaan,seleksi, penempatan dan pengangkatan hingga sampai pemutusan hubungan kerja. Perencanaan personil membantu lembaga pendidikan (sekolah) dalam mengantisipasi perubahan-perubahan, dalam arti lembaga tersebut memiliki tahapan waktu yang diperlukan guna menyiapkan personil dengan kebutuhan melalui berbagai kegiatan manajemen personalia.
b.      Seleksi
Pengertian seleksi dalam kamus Bahasa Indonesia, berarti juga .penyaringan atau pemilihan.[10] jadi seleksi merupakan proses untuk mendapatkan yang paling baik, sedangkan pelaksanaan administrasi personil seleksi adalah metode dan prosedur yang di gunakan oleh bagian personil dalam merekrut calon pegawai baru.
Tahapan-tahapan seleksi administrasi yaitu :
1)      Seleksi Administrasi
Penyaringan seleksi administrasi berupa penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan serta kebenaran dari surat lamaran dengan lampiran-lampirannya : daftar riwayat hidup, foto copy ijazah atau STTB yang disahkan oleh pihak yangberwewenang, surat keterangan lainnya, pas foto bila syarat-syarat tidak terpenuhi,maka lamaran di kembalikan.
2)      Ujian / Tes
Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon pegawai yang disesuaikan dengan spesialisasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat, menurut T.Hani Handoko bentuk-bentuk tes antara lain : tes psikologis (psychological test), tes pengetahuan (knowledge test), performance test.
3)      Wawancara
Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data atau informasi lebih mendalam secara langsung daripelamar. Wawancara itu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki setiap pelamar baik kemampuan profesional, keterampilan maupun sikap dalam mendidik.
c.       Pengangkatan atau Penempatan
Pengangkatan dan penempatan adalah mengangkat dan menempatkan tenaga-tenaga guru baru pada tempat yang tepat dan kepada mereka yang dipercayakan tugas-tugas yang sesuai dengan keahliannya, karena apabila sesuatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tinggal menunggu kehancurannya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
فَانْتَظِرْ السَّاعَةَقَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ عَةَالسَّا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI - 6015)[11]

d.      Pembinaan
Menurut Piet Suhertian .pengembangan ketenagaan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan mutu serta efesiensi kerja seluruh tenaga yang berada dalam suatu unit organisasi baik tenaga managerial, tenaga teknis edukatif maupun tenaga tata usaha yang memenuhi syarat jabatan yang ada sekarang dan untuk yang akan datang.[12] Ada juga yang mengartikan bahwa pengembangan personil ialah proses perbaikan prestasi (performance) personil melalui pendekatan-pendekatan yang menekankan realisasi diri, pertumbuhan diri, dan perkembangan diri.[13]
Dalam rangka meningkatkan efesiensi kerja, masalah pembinaan pegawai menempati kedudukan yang penting. Program pembinaan pegawai meliputi aspek yang cukup luas antara lain : mengenai peningkatan kemampuan kerjanya, peningkatan dedikasi, moral dan disiplin kerja serta pengarah dan pembentukan motif kerja yang objektif. Peningkatan kemampuan dan kemahiran kerja dapat ditempuh dengan jalan menambah pengetahuan dan latihan-latihan bagi para personil melalui penataran atau up grading, tugas belajar, latihan kerja atau job training dilingkungan sendiri atau lingkungan lain dan di dalam atau di luar negeri.
Bentuk-bentuk peningkatan profesi juga bisa melalui
a)      Pendidikan dan latihan (in servive training)
b)      Tugas belajar
c)      Pemindahan jabatan, pemindahan lapangan kerja dan pemindahan wilayah.
Pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan secara sistematis atau pragmatis. Pembinaan ini sangatlah penting karena tuntutan perkembangan baik perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi maupun perkembangan yang lainnya.
e.       Penghargaan dan Kesejahteraan
Penghargaan dan kesejahteraan bagi personil guru harus diperhatikan. Pemberian penghargaan dan kesejahteraan kepada personil guru dimaksudkan untuk memotivasi mereka, di samping sebagai imbalan atas kerja mereka pemberian penghargan dan kesejahteraannya tidak harus berupa materi semata, melainkan melalui pujian, atau sikap yang lemah lembut dengan mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
#sŒÎ)ur LäêŠÍhãm 7p¨ŠÅstFÎ/ (#qŠyssù z`|¡ômr'Î/ !$pk÷]ÏB ÷rr& !$ydrŠâ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. 4n?tã Èe@ä. >äóÓx« $·7ŠÅ¡ym ÇÑÏÈ
سُوۡرَةُ النِّسَاء) ٨٦) 


Artinya :
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).[14]


f.       Penilaian atau Evaluasi
Penilaian atau evaluasi pada dasarnya berarti  proses penetapan seberapa jauh tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai, dengan mempergunakan cara bekerja, alat dan personil tertentu. Dengan demikian evaluasi berguna untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan. [15]
Dengan demikian usaha dalam evaluasi dan penilaian meliputi pula tindakan kontrol terhadap efisiensi cara bekerja, keserasian dan ketepatan alat yang digunakan serta kemampuan personil dalam mewujudkan profesionalisme dalam bekerja. Sejalan dengan uraian tersebut berati evaluasi bermaksud menilai keseluruhan proses kerja dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan evaluasi ini dapat berjalan secara efektif bila dilaksanakan secara kooperatif, agar pihak yang dinilai mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam bekerja untuk diperbaiki guna meningkatkan efesiensinya dalam bekerja.
g.      Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dilakukan karena adanya mutasi atau pemindahan kerja, pensiun, meninggal dunia, dan sebagainya. Hal ini dilakukan supaya keterikatan hubungan kerja tidak ada. Pemutusan hubungan kerja di butuhkan karena untuk penyelesaian akhir masa tugas kerja.



4.   Fungsi-Fungsi Administrasi Guru
Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi guru tersebut. yang mana fungsi-fungsi tersebut adalah :
a.       Perencanaan
Fungsi perencanaan administrasi guru ialah untuk mendapatkan calon tenaga pengajar yang memang dibutuhkan. Perencanaan merupakan proses awal dalam pelaksanaan untuk itu lembaga mampu merencanakan kebutuhan dimasa yang akan datang guna mendapatkan kebutuhan yang diperlukan dan guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Jadi dengan adanya perencanaan yang terarah dan sistematis pelaksanaan kegiatan akan berjalan lancar.

b.      Seleksi

Fungsi seleksi administrasi guru ialah penyeleksian calon tenaga pengajar untuk direkrut atau diambil atas kebutuhan pada lembaga tersebut, yang mana penyeleksian juga harus dapat disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh lembaga misalnya : persyaratan administrasi, ujian (tes), dan wawancara dan persyaratan lainnya.


c.       Pengangkatan atau Penempatan
  Fungsi pengangkatan dan penempatan administrasi guru adalah mengangkat calon tenaga pengajar yang memang sudah diseleksi dan sudah dipertimbangkan oleh lembaga guna mendapatkan calon tenaga pengajar yang profesional. Sedangkan penempatan calon tenaga pengajar harus disesuaikan dengan bidang keahliannya masing-masing agar pelaksanaan tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif.
d.      Pembinaan
Fungsi pembinaan administrasi guru ialah untuk membina tenaga pengajar agar dapat meningkatkan kompetensi, peningkatan moral, disiplin kerja, melalui pendidikan dan pelatihan. Pembinaan harus dilakukan terus menerus sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
e.       Kesejahteraan
Fungsi kesejahteraan administrasi guru ialah untuk meningkatkan prestasi kerja dengan memberikan motivasi dan kepuasan kerja melalui kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para tenaga pengajar sebagai balasan jasa untuk kerja mereka. Kesejahteraan tidak harus berupa materi semata melainkan juga pujian-pujian atas prestasi yang diraih oleh tenaga pengajar atau personil.
f.       Penilaian atau Evaluasi
Fungsi penilaian atau evaluasi administrasi guru ialah sebagai control terhadap pelaksanaan yang sudah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk itu pelaksanan evaluasi atau penilaian dapat berjalan secara efektif bila pelaksanaanya berjalan dengan baik.
g.      Pemutusan Hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja administrasi guru ialah untuk mempertegas atau memperjelas keterikatan masa kerja yang sudah tidak ada. Hal ini misalnya adanya surat SK (surat keterangan) pensiun bahwa masa kerja dilembaga tersebut sudah selesai oleh sebab itu pelaksanaan pemutusan hubungan kerja dilakukan akhir selesai masa kerja.
4.   Tujuan Administrasi Guru
Seperti disebutkan dalam defenisi di atas, tujuan administrasi guru adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan yang telah ditentukan ini tidak lain ialah tujuan lembaga atau badan usaha. Tujuan ini berupa suatu hasil, produk, ataupun output. Oleh karena itu tujuan ini disebut juga tujuan yang berorentasi kepada hasil (production oriented). Di samping tujuan yang berupa hasil tersebut, dalam administrasi guru masih ada tujuan lain yang ingin di capai. Tujuan itu berorentasi pada manusia (kemanusiaan) atau personil. Oleh karena itu tujuan ini disebut juga tujuan yang berorentasi pada manusia atau pekerja (people orieted)
     5.   Prinsip-Prinsip Administrasi Guru
Prinsip-prinsip tentu saja diangkat dari prinsip fundamental yangmenggunakan pendekatan ilmiah dalam manajemen. Sejauh ini sejumlah prinsip tersebut yang lebih banyak diilhami oleh prinsip manajemen pada umumnya, namun dengan anggapan bahwa dalam prakteknya dapat diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi guru. Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus di administrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.       Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan     terorganisir.
b.      Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
c.       Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
d.      Bekerja untuk memperoleh out-put semaksimal mungkin.
e.       Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri.
Menurut kelima prinsip di atas adalah seperangkat pedoman yang dapat di pegang dalam setiap langkah penyelenggaraan administrasi guru agar usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai tingkat produktivitasnya semaksimal mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.[16]


[1] Burhanuddin,  Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. (Jakarta.  Bumi Aksara, 1995),  Cet I. h. 4-5

[2] H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. Ke-3. h.  7
[3] Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Cet. Ke 1. hal 65

[4] Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,Yogyakarata : Grafindo Persada 1993, Cet. Ke- 2. hal. 79-80

[5] H.M. Daryanto. Op.Cit. hal

[6] Burhanuddin, Op. Cit. hal 10

[7] Peter dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Moderen EnglishPress, 1991, Cet. Ke-1, hal. 94

[8] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa   Indonesia , Jakarta, Balai Pustaka. 1988. cet Ke-1. hal. 996
[9] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Administrasi Sekolah Penataran Loka Karya  Tahap 2 Pengembangan Pendidikan Guru ( P3G ), Jakarta 1981. hal. 4-5
[10] Peter Salim dan Yenni Salim, Op. Cit. hal 1362
[11]  Shahih Bukhori.  Kita bar-Riqaq  no.6496 (Kairo : Dar Wamatobi.izy sya.bi,tth)      juz I. h. 23

[12] Piet Suhertian, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Cet. Ke-1, hal. 32

[13] Piet Suhertian, Op Cit, hal 168
[14] Deparetemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara/Penterjemah Al-Qur’an, 1999), h. 43

[15] Nawawi Handari, Administrasi Pendidikan, Jakarta : CV. Haji Masagung, 1998, Cet. Ke-7.
[16] Burhanuddin. Op.Cit. hal 42-43


Tidak ada komentar: