Cari Blog Ini

Kamis, 03 Mei 2018

Kinerja Kepala Madrasah yang Kompeten


1.      Kinerja Kepala Madrasah yang Kompeten 

a.       Kompetensi pertama: memfasilitasi penyusunan, penyerbarluasan dan pelaksanaan visi dan misi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
Kepala sekolah harus dapat memastikan bahwa sekolahnya memiliki visi dan misi yang jelas dan disepakati bersama serta didukung oleh komunitas sekolahnya. Jika visi dan misi itu belum ada, ia harus berinisiatif untuk menyusunnya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan atas sekolahnya.
b.      Kompetensi kedua: membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional guru dan staf.
Kepala sekolah harus dapat memastikan adanya lingkungan sekolah yang kondusif. Dalam lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan orang-orang di dalamnya untuk mendayagunakan dan mengembangkan potensinya seoptimal mungkin.
c.       Kompetensi ketiga: menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk mencapai lingkungan belajar yang aman, sehat, efesien dan efektif.
Kepala sekolah harus dapat  memastikan bahwa apapun prinsip-prinsip dan teknik manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah yang diterapkan semata-mata digunakan bagi kepentingan peserta didik. Ia harus dapat menjamin bahwa lingkungan fisik sekolahnya aman dan sehat bagi peserta didi, guru dan staf pendukung lainnya.
d.      Kompetensi keempat: bekerjasama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat.
Kepala sekolah harus menyadari bahwa tujuan sekolah tidak  mungkin dicapai tanpa melibatkan semua pihak yang berkepentingan, utamanya para orang tua murid.
e.       Kompetensi kelima: memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas.
Kepala sekolah pastilah  berada dalam posisi yang serba kikuk jika tidak menunjukkan kualitas perilaku yang dapat diteladani. Dapat dipercaya, konsisten, komit, bertanggung jawab dan secara emosional terkendali adalah kualitas yang seharusnya dimiliki para pimpinan. Karakter moral seperti itulah sebenarnya yang memiliki dampak jangka panjang. Kepala sekolah yang hanya mengandalkan kewenangan jabatannya untuk mempengaruhi lingkungan, hanya akan menimba hasil jangka pendek.
f.       Kompetensi keenam: memahami, menanggapi dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang lebih besar.
Kepala sekolah perlu menyadari bahwa kehidupan di sekolahnya adalah bagian dari lingkungan kehidupan yang lebih luas. Kehidupan lain di luar sekolahnya ikut berpengaruh dalam upayanya mengelola sekolah dengan baik. Berpikir sistem membantunya untuk memahami posisi sekolahnya dalam gambaran yang lebih besar. Sekolahnya sendiri adalah bagian dari subsistem sosial yang terkait dengan sistem politik, ekonomi, dan lain-lainnya.[1]
A.    Kajian Penelitian yang Relevan
Kajian penelitian Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di MIN Gunung Pangilun Padang, sejauh pengetahuan dan pantauan penulis sampai saat ini belum ada yang meneliti dan menkaji.
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan di antaranya adalah:
Kajian penelitian oleh Edi Ahmad[2] dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru terhadap Kinerja Guru (Studi pada Madrasah Aliyah Negeri Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepala sekolah sangat menentukan majunya suatu lembaga pendidikan. Hal ini terlihat dari besarnya peran yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam proses keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan oleh para guru di Madrasah. Untuk itu kepala sekolah sangat dituntut untuk menerapkan tipe kepemimpinan yang kondusif dan situsional sehingga kinerja guru juga dituntut menjadi kondusif. Juga dikatakan bahwa motivasi guru yang tinggi sangat menentukan kinerja guru seorang guru. Untuk itu motivasi guru pada Madrasah sangat perlu ditumbuh kembangkan kea rah yang lebih baik dalam rangka peningkatan kinerja. Jadi pada prinsipnya  dapat disebut tipe kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru sendiri mempunyai andil besar dalam tingkat kinerja seorang guru dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan.
Kajian Penelitian oleh Zuriyati[3] dalam penelitiannya berjudul Usaha Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kurikulum di Madrasah Aliyah Parabek. Dikemukakn bahwa dalam usaha mengembangkan kurikulum di Madrasah adalah mengintegralkan kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren.
Kajian penelitian oleh Rika Gustina[4] dalam penelitiannya yang berjudul Manajemen Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Lubuk Begalung dalam Meningkatakan Hasil Belajar, menyatakan pertama, menanamkan sikap disiplin terhadap guru; kedua, senantiasa memberi motivasi kepada guru agar selalu berusaha dalam meningkatkan kinerjanya serta sanksi bagi yang melanggar disiplin; ketiga, memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti  berbagai pelatihan atau penataran bahkan tugas belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam rangka  meningkatkan profesionalisme menjadi guru.
Kajian penelitian oleh Jon Harmen[5] dalam penelitiannya yang berjudul Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai dalam Mencapai Sekolah Berprestasi. Mengatakan bahwa kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai perencana, pengorganisasi, pendorong serta pengawas telah dijalankan dengan baik, sehingga menjadikan SMP N 1 Painan berprestasi, baik bidang akademik maupun non akademik. Sebagai perencana telah merumuskan tujuan yang hendak dicapai, meneliti masalah-masalah yang akan dikerjakan, merumuskan bagaimana pekerjaan yang akan diselesaikan serta menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan. Sebagai pengorganisasi telah membagi tugas dan wewenang serta tanggungjawab secara terperinci menurut bidang masing-masing, sebagai pendorong telah dapat meningkatkan kinerja bawahannya karena selalu memberikan imbalan atau reward dan sebagai pengawas telah mengawasi setiap program yang dijalankan agar mengetahui kebutuhan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kajian penelitian oleh Zainal Amril[6] dalam penelitiannya yang berjudul Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI, mengatakan, pertama usaha kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI siswa melalui peningkatan kompetensi guru agama antara lain adalah dengan meningkatkan kompetensi personal, kompetensi profesional dan kompetensi paedagogik, kedua melalui pengelolaan sarana prasarana dan ketiga melalui hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kajian penelitian oleh Efrizal[7] dalam penelitiannya yang berjudul Manajemen Madrasah oleh Kepala Madrasah dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, mengatakan bahwa manajemen madrasah oleh Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah dalam tiga aspek. Pertama pengelolaan sumber daya manusia (guru) telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan adanya penyeleksian guru oleh kepala madrasah sebelum diterima sebagai tenaga pengajar. Menanamkan sikap disiplin pada warga madrasah. Senantiasa member motivasi kepada guru agar selalu berusaha meningkatkan kinerja dalam bentuk intensif tambahan diakhir tahun sesuai dengan potensi kinerja. Kedua pengelolaan kurikulum. Kepala Madrasah menerapkan kurikulum Kementerian Agama. Ketiga  manajemen Kepala Madrasah dalam pengelolaan sarana prasarana.
Dari beberapa kajian penelitian yang relevan di atas, terlihat bahwa fokus penelitian tersebut berbeda-beda. ada yang lebih menekankan pada manajemen kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya. sedangkan dalam penelitian penulis lebih menekankan pada upaya kepala madrasah dalam mencapai tujuan dan prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik.



[1] Mulyono, op.cit., h. 112
[2] Edi Ahmad, Hubungan Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru terhadap Kinerja Guru (Studi pada Madrasah Aliyah Negeri Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2007)
[3] Zuriyati, Usaha Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kurikulum  di Madrasah Aliyah Parabek, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2007)
[4] Rika Gustina, Manajemen Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Lubuk Begalung dalam Meningkatakan Hasil Belajar, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2010)
[5] Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai dalam Mencapai Sekolah Berprestasi, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2011)
[6] Zainal Amril, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2011)
[7] Efrizal,  Manajemen Madrasah oleh Kepala Madrasah dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2011)

Tidak ada komentar: