1.
Kinerja Kepala Madrasah yang Kompeten
a.
Kompetensi
pertama: memfasilitasi penyusunan, penyerbarluasan dan pelaksanaan visi dan
misi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah.
Kepala sekolah harus dapat memastikan bahwa sekolahnya memiliki visi
dan misi yang jelas dan disepakati bersama serta didukung oleh komunitas
sekolahnya. Jika visi dan misi itu belum ada, ia harus berinisiatif untuk
menyusunnya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan atas sekolahnya.
b.
Kompetensi
kedua: membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program
pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional guru dan staf.
Kepala sekolah harus dapat memastikan adanya
lingkungan sekolah yang kondusif. Dalam lingkungan belajar yang kondusif
memungkinkan orang-orang di dalamnya untuk mendayagunakan dan mengembangkan
potensinya seoptimal mungkin.
c.
Kompetensi
ketiga: menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah digunakan untuk mencapai lingkungan belajar yang aman, sehat, efesien
dan efektif.
Kepala sekolah harus dapat memastikan bahwa apapun prinsip-prinsip dan
teknik manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah yang
diterapkan semata-mata digunakan bagi kepentingan peserta didik. Ia harus dapat
menjamin bahwa lingkungan fisik sekolahnya aman dan sehat bagi peserta didi, guru
dan staf pendukung lainnya.
d.
Kompetensi
keempat: bekerjasama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menanggapi
kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam dan memobilisasi sumber daya
masyarakat.
Kepala sekolah harus menyadari bahwa tujuan sekolah tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan semua pihak
yang berkepentingan, utamanya para orang tua murid.
e.
Kompetensi
kelima: memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas.
Kepala sekolah pastilah berada dalam posisi yang serba kikuk jika
tidak menunjukkan kualitas perilaku yang dapat diteladani. Dapat dipercaya,
konsisten, komit, bertanggung jawab dan secara emosional terkendali adalah
kualitas yang seharusnya dimiliki para pimpinan. Karakter moral seperti itulah
sebenarnya yang memiliki dampak jangka panjang. Kepala sekolah yang hanya
mengandalkan kewenangan jabatannya untuk mempengaruhi lingkungan, hanya akan
menimba hasil jangka pendek.
f.
Kompetensi
keenam: memahami, menanggapi dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial,
ekonomi dan budaya yang lebih besar.
Kepala sekolah perlu menyadari bahwa
kehidupan di sekolahnya adalah bagian dari lingkungan kehidupan yang lebih luas.
Kehidupan lain di luar sekolahnya ikut berpengaruh dalam upayanya mengelola
sekolah dengan baik. Berpikir sistem membantunya untuk memahami posisi
sekolahnya dalam gambaran yang lebih besar. Sekolahnya sendiri adalah bagian
dari subsistem sosial yang terkait dengan sistem politik, ekonomi, dan
lain-lainnya.[1]
A.
Kajian Penelitian yang Relevan
Kajian penelitian Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa di MIN Gunung Pangilun Padang, sejauh pengetahuan dan pantauan penulis
sampai saat ini belum ada yang meneliti dan menkaji.
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan di antaranya adalah:
Kajian penelitian oleh Edi Ahmad[2] dalam penelitiannya yang
berjudul Hubungan Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru terhadap
Kinerja Guru (Studi pada Madrasah Aliyah Negeri Lubuk Sikaping Kabupaten
Pasaman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepala sekolah sangat menentukan
majunya suatu lembaga pendidikan. Hal ini terlihat dari besarnya peran yang
dimiliki oleh kepala sekolah dalam proses keberhasilan proses belajar mengajar
(PBM) yang dilakukan oleh para guru di Madrasah. Untuk itu kepala sekolah
sangat dituntut untuk menerapkan tipe kepemimpinan yang kondusif dan situsional
sehingga kinerja guru juga dituntut menjadi kondusif. Juga dikatakan bahwa
motivasi guru yang tinggi sangat menentukan kinerja guru seorang guru. Untuk
itu motivasi guru pada Madrasah sangat perlu ditumbuh kembangkan kea rah yang
lebih baik dalam rangka peningkatan kinerja. Jadi pada prinsipnya dapat disebut tipe kepemimpinan kepala
sekolah dan motivasi guru sendiri mempunyai andil besar dalam tingkat kinerja
seorang guru dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam suatu
lembaga pendidikan.
Kajian Penelitian oleh Zuriyati[3] dalam penelitiannya
berjudul Usaha Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kurikulum di Madrasah Aliyah
Parabek. Dikemukakn bahwa dalam usaha mengembangkan kurikulum di Madrasah
adalah mengintegralkan kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren.
Kajian penelitian oleh Rika Gustina[4] dalam penelitiannya yang
berjudul Manajemen Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Lubuk
Begalung dalam Meningkatakan Hasil Belajar, menyatakan pertama, menanamkan
sikap disiplin terhadap guru; kedua, senantiasa memberi motivasi kepada
guru agar selalu berusaha dalam meningkatkan kinerjanya serta sanksi bagi yang
melanggar disiplin; ketiga, memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengikuti berbagai pelatihan atau
penataran bahkan tugas belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam
rangka meningkatkan profesionalisme
menjadi guru.
Kajian penelitian oleh Jon Harmen[5] dalam penelitiannya yang
berjudul Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai
dalam Mencapai Sekolah Berprestasi. Mengatakan bahwa kepala sekolah dalam
menjalankan kepemimpinannya sebagai perencana, pengorganisasi, pendorong serta
pengawas telah dijalankan dengan baik, sehingga menjadikan SMP N 1 Painan
berprestasi, baik bidang akademik maupun non akademik. Sebagai perencana telah
merumuskan tujuan yang hendak dicapai, meneliti masalah-masalah yang akan
dikerjakan, merumuskan bagaimana pekerjaan yang akan diselesaikan serta
menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan. Sebagai pengorganisasi telah
membagi tugas dan wewenang serta tanggungjawab secara terperinci menurut bidang
masing-masing, sebagai pendorong telah dapat meningkatkan kinerja bawahannya
karena selalu memberikan imbalan atau reward dan sebagai pengawas telah
mengawasi setiap program yang dijalankan agar mengetahui kebutuhan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kajian penelitian oleh Zainal Amril[6] dalam penelitiannya yang
berjudul Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI,
mengatakan, pertama usaha kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran
PAI siswa melalui peningkatan kompetensi guru agama antara lain adalah dengan
meningkatkan kompetensi personal, kompetensi profesional dan kompetensi
paedagogik, kedua melalui pengelolaan sarana prasarana dan ketiga melalui
hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kajian penelitian oleh Efrizal[7] dalam penelitiannya yang
berjudul Manajemen Madrasah oleh Kepala Madrasah dan Implikasinya terhadap
Prestasi Belajar Peserta Didik pada Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah
Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, mengatakan bahwa manajemen madrasah oleh
Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah dalam tiga aspek. Pertama pengelolaan
sumber daya manusia (guru) telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan
adanya penyeleksian guru oleh kepala madrasah sebelum diterima sebagai tenaga
pengajar. Menanamkan sikap disiplin pada warga madrasah. Senantiasa member
motivasi kepada guru agar selalu berusaha meningkatkan kinerja dalam bentuk
intensif tambahan diakhir tahun sesuai dengan potensi kinerja. Kedua pengelolaan
kurikulum. Kepala Madrasah menerapkan kurikulum Kementerian Agama. Ketiga manajemen Kepala Madrasah dalam pengelolaan
sarana prasarana.
Dari beberapa kajian penelitian yang relevan di atas, terlihat bahwa
fokus penelitian tersebut berbeda-beda. ada yang lebih menekankan pada
manajemen kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan
tugasnya. sedangkan dalam penelitian penulis lebih menekankan pada upaya kepala
madrasah dalam mencapai tujuan dan prestasi siswa baik dibidang akademik maupun
non akademik.
[1] Mulyono, op.cit., h. 112
[2] Edi Ahmad, Hubungan Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi
Guru terhadap Kinerja Guru (Studi pada Madrasah Aliyah Negeri Lubuk Sikaping
Kabupaten Pasaman. Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs
IAIN Imam Bonjol, 2007)
[3] Zuriyati, Usaha Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kurikulum di Madrasah Aliyah Parabek, Tesis Sarjana
Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2007)
[4] Rika Gustina, Manajemen Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah
Islamiyah Lubuk Begalung dalam Meningkatakan Hasil Belajar, Tesis Sarjana
Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2010)
[5] Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai
dalam Mencapai Sekolah Berprestasi, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang:
Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2011)
[6] Zainal Amril, Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran PAI, Tesis Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs
IAIN Imam Bonjol, 2011)
[7] Efrizal, Manajemen Madrasah
oleh Kepala Madrasah dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik
pada Madrasah Diniyah Awaliyah Istiqamah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, Tesis
Sarjana Pendidikan, (Padang: Perpustakaan PPs IAIN Imam Bonjol, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar