Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Juli 2018

Media Komputer dalam Pembelajaran


A.          Media Komputer dalam Pembelajaran
Perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media pembelajaran. Media komputer dimanfaatkan dalam proses pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media lainnya yaitu kemampuan komputer untuk berinteraksi dengan siswa. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut. Dalam hal ini media yang digunakan adalah komputer dan infokus.
Arief Sadiman mengatakan bahwa: Ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : media jadi, karena media itu merupakan komoditi perdagangan yang terdapat dipasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization) dan media rancangan, yang dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu (media by design).[1]
Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikatagorikan bahwa media komputer dan infokus merupakan media rancangan yang mana dalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras (hardware) yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit komputer lengkap atau dalam bentuk laptop yang sudah terkoneksikan dengan peralatan infokus dan dilengkapi dengan layar proyektor.
Demikian media ini hendaknya dapat menarik perhatian yang besar bagi siswa dalam proses pembelajaran khususnya PAI.  Komputer sebagai media pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan  teknologi komputer  jaringan (komputer networv internet) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Pembelajaran dengan menggunakan media memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orisinil, memiliki nilai yang tinggi dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna.[2] Hal ini memungkinkan dilakukan oleh siswa, misalnya dengan membuat slide presentasi dengan microsoft power point dengan menggunakan animasi yang mereka inginkan.
Berhubungan dengan bahan ajar, guru sering menghadapi kendala dalam mempersiapkannya karena terbatasnya buku sumber materi pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru dalam mengatasi kesulitan bahan ajar. Internet menyediakan solusi bagi guru dalam membuat persiapan pembelajaran. Guru dapat mengakses internet dalam mencari materi yang dibutuhkan sebagai bahan ajar di kelas. Tidak hanya guru yang dapat mengakses internet dalam mencari materi pelajaran, siswapun dapat secara mandiri mengakses internet dalam mencari materi pelajaran yang dibutuhkan. Kondisi ini tentunya akan sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feed back) yang segera kepada pemakainya.
Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feed back) yang segera kepada pemakainya.
Contoh penggunaan internet ini yang digunakan oleh Universitas Terbuka dalam penyelenggaraan perkuliahan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar mereka juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat internet juga telah lebih dulu diselengarakan oleh Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia.
Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada interaksi pada Program Magister Managemen Rumah Sakit dan Magister Mangemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75 % pertanyaan melalui e- mail. Sejak tahun 1994 Universitas Indonesia telah mengembangkan infrastruktur informasi yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu ( JUITA) yang menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga lembaga penting yang ada di UI dengan menggunakan jaringan serat optik.[3]
Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar mengajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa atau dalam hal ini siswa belajar sesuai dengan kemampuannya dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dam proses pembelajaran membuat siswa dapat melakukan kontrol aktifitas belajarnya.
Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keleluasaan pada siswa untuk menentukan kecepatan belajarnya dan memilih kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menampilkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Yang diistilahkan dengan " kesabaran komputer" dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat (slow learner). Disamping itu komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping). Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning).
Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik (srafic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi sehingga dijadikan sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh kapasitas memori komputer memungkinkan penggunanya dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relative kecil. Disamping kelebihan komputer dalam proses pembelajaran terdapat pula beberapa kelemahan yang dimiliki komputer dalam pembelajaran. Kelemahan yang pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping pengadaan, pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft ware) memerlukan biaya yang relatif tinggi. oleh karena pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compability dan incompability antara hard ware dan soft ware. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.
Disamping kedua hal diatas, merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer based intruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.
Menurut Muhammad Surya, meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak dalam menunjang proses pembelajaran anak secara efektif , efisien dan produktif, namun disisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh.[4] Memandang persoalan ini, diperlukan adanya pengontrolan dari pihak penyelenggara pendidikan terhadap penggunaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu, pendidik juga hendaknya mampu menanamkan nilai-nilai Islam, Iman dan Ihsan pada diri peserta didik. Sehingga mereka meyakini bahwa Sang Khalik mengawasi semua perbuatan manusia dimuka bumi ini dan akhkirnya mereka dapat mengontrol diri sendiri.


[1] Arief Sardiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo, 2006), h.83
[2] Muhammad Surya, Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan Pembelajaran di Kelas, 2006
[3] www. Friend.f'reei oom las.com/index. Php, geogle, 1 Juni  20l 3

[4] Muhammad Surya, Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas, 2006, http://www.edukasi.net/artikel-fi lel

Tidak ada komentar: