A.
Media
Komputer dalam Pembelajaran
Perkembangan IPTEK terhadap proses
pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media pembelajaran. Media
komputer dimanfaatkan dalam proses pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan
yang tidak dimiliki oleh media lainnya yaitu kemampuan komputer untuk
berinteraksi dengan siswa. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK
merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus
memperhatikan beberapa teknik agar media yang digunakan dapat dimanfaatkan
dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut. Dalam hal ini
media yang digunakan adalah komputer dan infokus.
Arief Sadiman mengatakan bahwa:
Ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu
: media jadi, karena media itu merupakan komoditi perdagangan yang terdapat dipasaran
luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization) dan media
rancangan, yang dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan
tujuan pembelajaran tertentu (media by design).[1]
Dari pernyataan tersebut di atas dapat
dikatagorikan bahwa media komputer dan infokus merupakan media rancangan yang
mana dalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain
sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras (hardware) yang
difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit
komputer lengkap atau dalam bentuk laptop yang sudah terkoneksikan dengan
peralatan infokus dan dilengkapi dengan layar proyektor.
Demikian media ini hendaknya dapat
menarik perhatian yang besar bagi siswa dalam proses pembelajaran khususnya PAI.
Komputer sebagai media pembelajaran
memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual
learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber
informasi. Perkembangan teknologi
komputer jaringan (komputer networv
internet) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi
dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan.
Pembelajaran dengan menggunakan media memungkinkan dapat menghasilkan
karya-karya baru yang orisinil, memiliki nilai yang tinggi dan dapat dikembangkan
lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna.[2]
Hal ini memungkinkan dilakukan oleh siswa, misalnya dengan membuat slide
presentasi dengan microsoft power point dengan menggunakan animasi yang
mereka inginkan.
Berhubungan dengan bahan ajar, guru
sering menghadapi kendala dalam mempersiapkannya karena terbatasnya buku sumber
materi pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
telah memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru dalam mengatasi
kesulitan bahan ajar. Internet menyediakan solusi bagi guru dalam membuat
persiapan pembelajaran. Guru dapat mengakses internet dalam mencari materi yang
dibutuhkan sebagai bahan ajar di kelas. Tidak hanya guru yang dapat mengakses
internet dalam mencari materi pelajaran, siswapun dapat secara mandiri
mengakses internet dalam mencari materi pelajaran yang dibutuhkan. Kondisi ini
tentunya akan sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berbagai bentuk interaksi pembelajaran
dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga
pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium
ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang
dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feed back) yang
segera kepada pemakainya.
Berbagai bentuk
interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.
Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju
memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan
pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feed
back) yang segera kepada pemakainya.
Contoh
penggunaan internet ini yang digunakan oleh Universitas Terbuka dalam
penyelenggaraan perkuliahan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa
mendapat modul untuk proses belajar mengajar mereka juga dapat mengakses
informasi melalui internet. Kuliah lewat internet juga telah lebih dulu
diselengarakan oleh Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia.
Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
interaksi pada Program Magister Managemen Rumah Sakit dan Magister Mangemen
Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus
menjawab 75 % pertanyaan melalui e- mail. Sejak tahun 1994 Universitas
Indonesia telah mengembangkan infrastruktur informasi yang dikenal dengan nama
Jaringan Universitas Indonesia Terpadu ( JUITA) yang menghubungkan sebelas
fakultas dan lembaga lembaga penting yang ada di UI dengan menggunakan jaringan
serat optik.[3]
Aplikasi
komputer sebagai alat bantu proses belajar mengajar memberikan beberapa
keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa atau dalam hal ini siswa
belajar sesuai dengan kemampuannya dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan
dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dam proses pembelajaran
membuat siswa dapat melakukan kontrol aktifitas belajarnya.
Penggunaan
komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keleluasaan
pada siswa untuk menentukan kecepatan belajarnya dan memilih kegiatan
belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menampilkan
kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Yang diistilahkan dengan
" kesabaran komputer" dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan
belajar lambat. Dengan kata lain komputer dapat menciptakan iklim belajar yang
efektif bagi siswa yang lambat (slow learner). Disamping itu komputer
dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan
memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record
keeping). Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor
hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan
preskripsi atau saran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.
Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk
pembelajaran yang bersifat individual (individual learning).
Kelebihan
komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna,
musik, dan animasi grafik (srafic animation). Hal ini menyebabkan
komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme
yang tinggi sehingga dijadikan sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang
bersifat simulasi. Lebih jauh kapasitas memori komputer memungkinkan
penggunanya dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dengan
penggunaan waktu dan biaya yang relative kecil. Disamping kelebihan komputer
dalam proses pembelajaran terdapat pula beberapa kelemahan yang dimiliki
komputer dalam pembelajaran. Kelemahan yang pertama adalah tingginya biaya
pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus
untuk maksud pembelajaran. Disamping pengadaan, pemeliharaan dan perawatan
komputer yang meliputi perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft
ware) memerlukan biaya yang relatif tinggi. oleh karena pertimbangan biaya
dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan
untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compability
dan incompability antara hard ware dan soft ware.
Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan
spesifikasi yang sesuai. perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat
digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.
Disamping kedua
hal diatas, merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis
komputer (computer based intruction) merupakan pekerjaan yang tidak
mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan
waktu banyak dan juga keahlian khusus.
Menurut
Muhammad Surya, meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer
dan internet telah terbukti banyak dalam menunjang proses pembelajaran anak
secara efektif , efisien dan produktif, namun disisi lain masih banyak kelemahan
dan kekurangannya. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak
lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi
yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual
sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi
yang diperoleh tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga
sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi
yang diperoleh.[4]
Memandang persoalan ini, diperlukan adanya pengontrolan
dari pihak penyelenggara pendidikan terhadap penggunaan peralatan teknologi
informasi dan komunikasi. Disamping itu, pendidik juga hendaknya mampu
menanamkan nilai-nilai Islam, Iman dan Ihsan pada diri peserta didik. Sehingga
mereka meyakini bahwa Sang Khalik mengawasi semua perbuatan manusia dimuka bumi
ini dan akhkirnya mereka dapat mengontrol diri sendiri.
[2]
Muhammad Surya, Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan
Pembelajaran di Kelas, 2006
[3] www. Friend.f'reei oom las.com/index. Php, geogle, 1 Juni 20l 3
[4]
Muhammad Surya, Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan
Mutu Pembelajaran di Kelas, 2006, http://www.edukasi.net/artikel-fi lel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar