Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Juli 2018

PEMBELAJARAN EFEKTIF


PEMBELAJARAN EFEKTIF
Manusia melalui seluruh proses hidupnya dengan belajar. Sejak manusia lahir senantiasa mempelajari berbagai skill yang bermuara pada aksi bawaan yang dia miliki. Anak kecil akan belajar bagaimana mengorganisir gerakan kedua tangan dan jari-jarinya ketika memegang maupun menerima suatu benda. Dia juga mempelajari bagaimana mengatur gerakan kedua betis maupun kakinya ketika akan berjalan, berlari, belajar berbicara, dan terus belajar berbagai hal yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
Menurut pengertian secara psikologis belajar adalah merupakan suatu proses peubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya[1]. Menurut Arijo yang dikutip oleh Abu Ahmadi, belajar mempunyai arti yang sangat penting dan mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, seperti[2]:
1.      Memperkuat kedudukan ekonomi dikemudian hari.
2.      Menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat.
3.      Menimbulkan kepuasan bagi diri karena bertambahnya ilmu.
Dengan demikian jelaslah dengan belajar seseorang akan memperoleh kemajuan-kemajuan, dan yang terpenting dengan belajar dapat mengantarkan kepada keselamat di dunia dan akhirat.
Di dalam dunia pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Tanpa proses belajar yang baik, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Sebagaimana yang dinyatakan  Muhibbin Syah , belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.[3] Hal ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah dan keluarganya sendiri.
Agar proses belajar ini berjalan dengan lancar dan berhasil, maka dalam pelaksanaannya harus menerapkan beberapa prinsip belajar dengan benar. Apabila prinsisp-prinsip tersebut tidak diterapakan, maka terkadang proses belajar tidak akan pernah terjadi. Kalau pun terjadi, maka akan berjalan dengan lambat dan sulit. Menurut Muhammad ‘Utsman Najati, salah seorang psikolog muslim, menyebutkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang mesti diterapkan tersebut dalam proses belajar, adalah[4]:
1.      Motivasi
2.      Reward (penghargaan/hadiah)
3.      Pembagian waktu belajar
4.      Repetisi (pengulangan)
5.      Partisipasi aktif dan praktek ilmiah
6.      Konsentrasi
7.      Belajar secara gradual (bertahap)

Untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut[5]:
    1. Belajar secara aktif.
    2. Guru harus menggunakan metode ketika belajar
    3. Motivasi
    4. Kurikulum yang baik dan seimbang
    5. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan indiVIIidual
    6. Guru akan mengajar efektif jika membuat perrencanaan sebelum mengajar.
    7. Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan kepada siswa.
    8. Seorang guru harus memeliki keberanian dalam Menengahadapi siswanya.
    9. Guru harus bisa menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.
    10. Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa guru harus bisa memberikan masalah-masalah yang merangsang untuk berpikir.
    11. Semua pelajaran yang diberikan kepada siswa aperlu diintergrasikan.
    12. Pelajaran disekolah perlu dihubungandengan kehidupan yang nyata dimasyarakat.
    13. Dalam interaksi mengajar,guru harus banyak memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat menyelidiki sendiri, belajar sendiri, dan mencari pemecahan masalah sendiri.
    14. Pengajaran remedial.
E.       PEMBELAJARAN DENGAN CERAMAH
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif[6]. Pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.
Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain[7] :
  1. Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
  2. Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun informal.
  3. Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
  4. Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektivitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
  5. Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau  materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
Kelemahan :
  1. Mudah menjadi verbalisme.
  2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
  3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
  4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
  5. Cenderung membuat siswa pasif
Kelemahan dalam metode ceramah adalah[8]:
1.      Pengajar tidak dapat mengetahui sampai di mana pembelajar telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang pengajar beranggapan bahwa bila pembelajar duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk-anggukkan kepala, berarti pembelajar telah mengerti. Padahal anggapan tersebut sering meleset; walaupun, pembelajar menunjukkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi pengajar tidak mengetahui sejauh mana penguasaan pembelajar terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab.
2.      Kata-kata yang diucapkan pengajar, ditafsirkan lain oleh pembelajar. Dapat terjadi bahwa pembelajar niemberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh pengajar. Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak bagi setiap kata tertentu. Kata kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaanya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya: kata modul, bagi mahasiswa UT, pengertiannya adalah salah satu bentuk bahan belajar yang berujud buku materi pokok. Sedangkan bagi-para astronot, modul diartikan sebagai salah satu komponen dari pesawat luar angkasa. Itulah sebabnya maka setiap anak harus membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hidupnya sehari-hari.
Kelebihan metode ceramah adalah[9]:
  1. Guru mudah menguasai kelas.
  2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
  3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
  4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
  5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
  6. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
  7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
  8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
  9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
  10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
  11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain


[1] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2
[2]Abu Ahmadi, Teknik Belajar yang Efektif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), cet. ke-1, h. 4

[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. ke-5, h. 94
[4] Muhammad ‘Utsman Najati, Psikologi dalam Tinjauan Hadits Nabi SAW, terjemahan Wawan Djunaedi Soffandi, judl asli “Al Hadiitsun-Nabawiy wa ‘Ilmun-Nafs”, (Jakarta: Mustaqim, 2003), cet. ke-1, h. 217
[5] Slameto,ibid, 92
[6] http://nilaieka.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html
[7] http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html

Tidak ada komentar: