Cari Blog Ini

Rabu, 31 Juli 2019

Remaja


 1. Remaja
Ali Umar[1] menjelaskan pengertian remaja menurut beberapa ahli, di antaranya Golinko berpendapat kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity. Menurut DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Sedangkan Papalia dan Olds tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Masa remaja menurut Rita L. Atkinson dkk, adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam masa ini remaja berkembang ke arah kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas menentukan cara mencari mata pencaharian. Mengenai masa ini Atkinson tidak merinci umur dengan jelas, namun hanya dimulai dari umur 12 sampai belasan tahun.[2] Lebih lanjut Knopka membatasi dan membagi masa remaja dalam tiga bagian yaitu remaja awal berumur 12-15 tahun, remaja madya berumur 15-18 tahun, dan remaja akhir berumur 19-22 tahun.[3] Muangman memandang remaja sebagai 1) individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan sosial, 2) individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, 30 terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.[4]
 Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak- kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja, luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Dalam masyarakat, dikenal remaja dengan berbagai istilah yang menunjukkan kelompok umur yang tidak termasuk kanak- kanak tetapi juga bukan pula dewasa, misalnya jaka-dara dan bujang-gadis. Sebutan itu diperuntukkan bagi usia sekitar 13 tahun sampai 17 tahun.[5]
Dalam konteks Islam masa remaja berarti berakhirnya masa anak-anak dan mulainya masa akil baligh. Keadaan fisik, kognitif (pemikiran) dan psikososial (emosi dan kepribadian) remaja berbeda dengan keadaan pada tahap perkembangan lain. Di dalam al-Quran Allah berfirman:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا
 أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخاً وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى مِن قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلاً مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (remaja-dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (QS. al-Mukmin: 67)

Dalam ayat tersebut terlihat bahwa proses perkembangan manusia mulai dari sperma, bayi, remaja, dewasa kemudian menjadi tua. Perkembangan itu dijadikan oleh Allah agar manusia dapat berfikir dan memahami proses tersebut sebagai sebuah kekuasaan Tuhan. Orang akan dapat menggunakan fikirannya dengan penuh pertimbangan secara tepat ketika dia sudah menjadi baligh. Karena sudah baligh, mereka menanggung kewajiban beribadah wajib. Kewajiban menunaikan ibadah wajib ini ditunjang oleh perubahan raga yang makin menguat dan membesar, sekresi hormon baru, dan perubahan taraf berfikir mereka. Namun kematangan organ internal tubuh mereka tidak serta merta membuat mereka lebih matang perasaan dan pemikirannya.  


[1]Ali Umar, Remaja, (Internet: Http//Amr. Com/id/indek.php? page=comment&art id=932page=3, tgl  18 Februari 2009: Makalah, 2008), h. 1

[2]Rita, L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, tt)  h. 135-136 
[3]Syamsu Yusuf LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004), h. 184.   
[4]Muangman, D. Adolescent Fertility Study in Thailand, (Bangkok: ICARP Search, 1980), h. 27  
[5]Sri Wahyuni, Remaja Harapan dan Tantangannya, (Internet: Http//orgs. com/id/indeks.php? page=comment&art id=876=5, tgl  11 Februari 2009: Makalah, 2007), h. 1

Tidak ada komentar: