1. Remaja
Ali Umar[1]
menjelaskan pengertian remaja menurut beberapa ahli, di antaranya Golinko
berpendapat kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
yang berarti to grow atau to grow maturity. Menurut DeBrun mendefinisikan remaja
sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Sedangkan
Papalia dan Olds tidak memberikan pengertian remaja (adolescent)
secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Masa remaja menurut Rita L. Atkinson
dkk, adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam masa ini
remaja berkembang ke arah kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai
individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas menentukan cara
mencari mata pencaharian. Mengenai masa ini Atkinson tidak merinci umur dengan
jelas, namun hanya dimulai dari umur 12 sampai belasan tahun.[2]
Lebih lanjut Knopka membatasi dan membagi masa remaja dalam tiga bagian yaitu
remaja awal berumur 12-15 tahun, remaja madya berumur 15-18 tahun, dan remaja
akhir berumur 19-22 tahun.[3]
Muangman memandang remaja sebagai 1) individu yang berkembang dari saat pertama
kali ia menunjukkan tanda-tanda sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
sosial, 2) individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, 30 terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih
mandiri.[4]
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah
masa kanak- kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat.
Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja, luar dan dalam itu, membawa akibat
yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian
remaja. Dalam masyarakat, dikenal remaja dengan berbagai istilah yang
menunjukkan kelompok umur yang tidak termasuk kanak- kanak tetapi juga bukan
pula dewasa, misalnya jaka-dara dan bujang-gadis. Sebutan itu diperuntukkan
bagi usia sekitar 13 tahun sampai 17 tahun.[5]
Dalam konteks Islam masa remaja
berarti berakhirnya masa anak-anak dan mulainya masa akil baligh. Keadaan
fisik, kognitif (pemikiran) dan psikososial (emosi dan kepribadian) remaja
berbeda dengan keadaan pada tahap perkembangan lain. Di dalam al-Quran Allah
berfirman:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ
ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ
ثُمَّ
يُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا
أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخاً وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى مِن قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا
أَجَلاً مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah
kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya
kamu sampai kepada masa (remaja-dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya). (QS. al-Mukmin: 67)
Dalam ayat tersebut terlihat bahwa proses perkembangan
manusia mulai dari sperma, bayi, remaja, dewasa kemudian menjadi tua.
Perkembangan itu dijadikan oleh Allah agar manusia dapat berfikir dan memahami
proses tersebut sebagai sebuah kekuasaan Tuhan. Orang akan dapat menggunakan
fikirannya dengan penuh pertimbangan secara tepat ketika dia sudah menjadi
baligh. Karena sudah baligh, mereka menanggung kewajiban beribadah wajib.
Kewajiban menunaikan ibadah wajib ini ditunjang oleh perubahan raga yang makin
menguat dan membesar, sekresi hormon baru, dan perubahan taraf berfikir mereka.
Namun kematangan organ internal tubuh mereka tidak serta merta membuat mereka
lebih matang perasaan dan pemikirannya.
[1]Ali Umar, Remaja, (Internet: Http//Amr.
Com/id/indek.php? page=comment&art id=932page=3, tgl 18 Februari 2009: Makalah, 2008), h. 1
[2]Rita, L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Erlangga, tt) h. 135-136
[3]Syamsu Yusuf LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004),
h. 184.
[4]Muangman, D. Adolescent Fertility Study in Thailand , (Bangkok: ICARP
Search, 1980), h. 27
[5]Sri Wahyuni, Remaja Harapan dan
Tantangannya, (Internet: Http//orgs. com/id/indeks.php?
page=comment&art id=876=5, tgl 11 Februari
2009: Makalah, 2007), h. 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar