a. Sekilas Tentang Sejarah Ilmu lingkungan
Hidup
Ilmu Lingkungan Hidup
mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Namun sejarah
perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan
filosof lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan tentang
masalah-masalah Ilmu Lingkungan Hidup. Walaupun pada waktu itu belum diberikan
nama Ilmu Lingkungan Hidup. [1]
Dimulai pada abad ke-16
dan ke-17 yang timbul dari natural
history dan kemudian berkembang
menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif mengenai hubungan
organisme dan lingkungan yaitu Ekologi (Ilmu
Lingkungan Hidup). Nama tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli biologi
Jerman yang bernama Earns
Haeckel (1834 - 1919) pada tahun 1860.[2]
Sekitar tahun 1900, Ilmu
Lingkungan Hidup diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat.
Apalagi di saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan
memelihara mutu peradaban manusia. Ilmu Lingkungan Hidup merupakan cabang ilmu
yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.[3]
Pada dewasa ini semua
orang semakin wajib mengetahui Ilmu Lingkungan Hidup, sehingga ilmu ini menjadi
“bintang” di antara cabang ilmu, di mana selama ini hanya menjadi penunjang.
Prinsip-prinsip Ilmu Lingkungan Hidup dapat menerangkan dan memberikan ilham
dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Tidak satu
cabang ilmupun yang dapat mengabaikan Ilmu Lingkungan Hidup. Apalagi sejak
timbulnya gerakan kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968,
dituntutnya kesadaran lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang
penghematan sumber daya, penghematan energi, masalah pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah dan lain sebagainya. Jelasnya, adanya masalah
globalisasi lingkungan akan mengakibatkan perhatian semakin mendalam kepada Ilmu
Lingkungan Hidup.[4]
[1] Zoeraini Djamal
Irwan, Prinsip-Prinsip Ilmu Lingkungan Hidup Dan Organisasi Ekosistem,
Komunikasi Dan Lingkungan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 3
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Ibid., h. 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar